close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Emiten PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) memang tengah membangun lantai basement di samping jalan yang ambles. / Perseroan
icon caption
Emiten PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) memang tengah membangun lantai basement di samping jalan yang ambles. / Perseroan
Bisnis
Kamis, 20 Desember 2018 20:16

Saham RS Siloam milik Lippo turut amblas efek insiden Gubeng

Rumah Sakit Siloam milik Grup Lippo turut terseret amblasnya Jalan Raya Gubeng di Surabaya lantaran pengerjaan konstruksi di sana.
swipe

Rumah Sakit Siloam milik Grup Lippo turut terseret amblasnya Jalan Raya Gubeng di Surabaya lantaran pengerjaan konstruksi di sana. 

Emiten PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) memang tengah membangun lantai basement di samping jalan yang amblas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan amblasnya Jalan Raya Gubeng tersebut bukan disebabkan karena faktor vulkanologi

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan peristiwa tersebut disebabkan adanya kesalahan kontruksi dari pembanguan basement di RS Siloam, yang lokasinya berada di dekat jalan tersebut.

"Amblasnya ini bukan disebabkan oleh gempa bumi atau aktivitas tektonik, karena tak terdeteksi sama sekali. Kejadian amblas ini disebabkan karena kesalahan kontruksi dari pekerjaan pembangunan basement di rumah sakit," kata Sutopo di Kantor BNPB, Rawamangun, Jakarta, Rabu (19/12).

Sutopo menjelaskan, pihak kontraktor tak menggunakan dinding penahan tanah saat melakukan pengerjaan basement tersebut. Hal ini menyebabkan timbulnya dorongan tanah secara horizontal, yang mengakibatkan tanah amblas.

Ia pun menampik amblesnya Jalan Raya Gubeng itu sebagai fenomena likuifaksi seperti yang terjadi di Palu. Hal ini dipastikan dari ketiadaan gejala tanah mencair dalam kejadian tersebut.

Dengan kejadian itu sepertinya mempengaruhi pergerakan saham PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO). Saham SILO hari ini terpantau naik turun pasca pemberitaan yang menyangkut emiten bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan tersebut.

Mengutip data RTI, Kamis (20/12), pada pembukaan pagi tadi saham  anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) tersebut bergerak di zona merah. Padahal pada perdagangan sebelumnya, saham SILO ditutup di zona hijau, yaitu berada pada level Rp3.500 per lembar. 

Sementara itu, menutup perdagangan hari ini saham SILO turun 50 poin atau ambles 1,43% dari penutupan perdagangan kemarin menuju level Rp3.450. Saham SILO sempat menyentuh level terendah pada Rp3.420 sementara level tertinggi pada level Rp3.450.

Saham SILO ditransaksikan sebanyak 132 kali dengan volume 27.976 lot dengan nilai transaksi Rp9,63 miliar.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengaku, dirinya memang tidak memperhatikan bagiamana perkembangan sahamnya.

Namun ia menilai, karena adanya pemberitaan negatif yang membawa nama Siloam, hal tersebut bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan sahamnya.

"Meski, katakanlah, itu bukan salahnya Siloam, tapi pasar sudah merespons negatif duluan. Apalagi kalau amblesnya itu juga dikaitkan dengan salah satu emiten konstruksi, itu juga akan menjadi sentimen negatif," pungkasnya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan