close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
icon caption
Bisnis
Jumat, 13 Oktober 2017 17:01

Krisis manajemen, Bos Samsung Electronics mundur

Pernyataan resmi pengunduran diri Chief Executive Samsung Electronics Kwon Oh-hyun dirilis Jumat (13/10)
swipe

Kwon bercerita memimpin Samsung sejak pewaris seluruh Grup Samsung Lee Jae-yong dipenjara terasa berat. Ia merasa tak mampu lagi membenahi sengkarut manajemen di tubuh Samsung yang terjadi sejak pertengahan tahun ini. 

Kwon meyakini bahwa kepergiannya telah bulat dan tidak lagi dapat ditunda. Ia akan pensiun dari Samsung per Maret 2018. Hal ini disampaikannya bertepatan setelah Samsung merilis kinerja kuartal 3 2017.

"Kami menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya percaya telah tiba bagi perusahaan untuk memulai lagi dengan semangat baru. Pemimpin yang lebih muda dapat merespons tantangan yang timbul dari industri IT yang cepat berubah," papar Kwon dikutip dari BBC

Krisis manajemen

Atas peristiwa tersebut, Pendiri konsultan teknologi Singapura QED Ryan Lim menilai raksasa elektronik asal Korea Selatan sedang berada dalam situasi krisis kepemimpinan. Lim menyebut bahwa manajemen Samsung rumit dan membingungkan. 

Ia menyarankan agar Samsung segera menyelesaikan persoalan tersebut. Jika tidak, maka bisnis Samsung di masa depan akan suram. 

Andrew Milroy, Kepala layanan konsultasi di konsultan teknologi Ovum menambahkan Samsung perlu mendapatkan kembali kepercayaan dari pemerintah dan pasar keuangan setelah skandal korupsi tersebut. Agar investor percaya bahwa manajemen baru tidak terkait dengan permasalahan di masa lampau. 

Menanggapi respon tersebut juru bicara Samsung Electronics mengatakan kepada BBC, segera menunjuk CEO baru. Meski tidak dapat memastikan waktunya. 

Seperti diketahui, pada bulan Agustus lalu pewaris kelompok Samsung Lee Jae-yong dinyatakan bersalah. Ia dinilai melakukan penyuapan dan korupsi dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Putra mahkota Group ini dinilai bersalah karena memberikan donasi senilai 41 miliar won atau setara US$ 36 juta ke yayasan non profit yang dioperasikan oleh Choi Soon-sil, kerabat dari Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Uang tersebut sebagai imbalan atas bantuan politik.

Meski manajemen perusahaan tengah kacau, namun Samsung Electronics mencatat kinerja baik. Bahkan keuntungan perusahaan mencapai rekor tertinggi, tertolong kontribusi chip

Pembuat smartphone terbesar dunia ini merinci laba usaha kuartal tiga. Diperkirakan laba meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Keuntungan Samsung mencapai US$ 12,81 miliar mengalahkan ekspektasi pasar pada kuartal tersebut.

Penjualan memori chip menjadi katalis keuntungan Samsung. Sementara bisnis telepon selulernya tertolong berkat smartphone Note 8 barunya yang mendapat jumlah pesanan pre order tertinggi.

Meski begitu analis memperkirakan bisnis Samsung rawan terkoreksi karena risiko yang dihadapi perusahaan.  Nah, solusinya perusahaan harus terus berinovasi khususnya pada produk smartphone

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan