Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, meminta pengusaha ritel memberikan layanan dan produk terbaik kepada para turis. Pangkalnya, dinilai turut berperan dalam menggerakkan perekonomian nasional.
"Saya tidak ingin wisatawan datang itu hanya jadi 'rohali', rombongan hanya lihat-lihat, 'rohana', rombongan yang hanya nanya-nanya. Mereka harus jadi 'rojali', rombongan jajan dan beli produk ritel modern Indonesia," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (15/8).
"Karena ini ritel modern, mereka harus jadi 'rogana', rombongan yang enggak pake nawar-nawar," sambung politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Sandi mengingatkan, promo yang diselenggarakan ritel dan berbagai kegiatan memicu pergerakan masyarakat. Hal itu bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi karena konsumsi rumah tangga sebagai kontributor meningkat.
"Kami mendata ada 3.000 event tahun ini yang bisa menciptakan sampai US$12 miliar dari segi dorongan ekonomi," ucapnya. "Terus promonya digerakkan, terus gunakan media sosial karena nilai tambah Rp1.300 triliun dari ekonomi kreatif dan lapangan kerja yang jumlahnya 45 juta ini sangat bergantung kepada pergerakan dan mobilitas ekonomi kita."
Kendati begitu, Sandi mengakui bahwa polusi udara di Jabodetabek bakal mengancam potensi wisata belanja. Apalagi, Jakarta merupakan "gerbang" wisatawan mancanegara (wisman) masuk kedua Indonesia setelah Bali.
"Kalau bicara wisata shopping, itu adalah Jakarta, tapi kualitas udara kita ini terburuk," ungkap bekas politikus Partai Gerindra tersebut. "Makanya, kita sekarang secara jangka pendek akan melakukan modifikasi cuaca. Kita juga akan secara fundamental ubah cara hidup kita yang tadinya semua naik mobil berbahan bakar fosil, kita arahkan ke bahan bakar listrik."
Diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisman 2023 sebesar 8,5 juta dan diyakini meningkat 20-25% menjadi 10 juta kunjungan wisman. Adapun target wisatawan nusantara hingga 1,4 miliar pergerakan.