close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Sarinah (Persero) menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) untuk pembangunan dan pengembangan kompleks komersial. Foto: Pixabay
icon caption
PT Sarinah (Persero) menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) untuk pembangunan dan pengembangan kompleks komersial. Foto: Pixabay
Bisnis
Jumat, 08 Februari 2019 13:19

Sarinah bangun proyek komersial senilai Rp1,8 triliun

Sarinah (Persero) akan membangun dua tower di sisi Jalan Sunda setinggi 164 meter dengan 41 lantai.
swipe

PT Sarinah (Persero) menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) untuk pembangunan dan pengembangan kompleks komersial di Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Jumat (8/2).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan joint venture oleh Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat, dan Direktur Utama WIKA Tumiyana.

Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan sinergi BUMN ini memiliki nilai proyek mencapai Rp1,8 triliun.

"Dana 70% dari pinjaman bank dan sisanya 30% dari kami. Sarinah merupakan perusahaan ritel dan kalau kompetensi di bidang properti, tentu BUMN karya sehingga saat ini kami bekerja sama dengan WIKA dan PP," ujar Ngurah di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (8/2).

Nantinya, PT Sarinah (Persero) akan membangun dua tower di sisi Jalan Sunda setinggi 164 meter dengan 41 lantai. Proyek ini direncanakan mulai ground breaking pada Maret 2019 dan penyelesaiannya memakan waktu 30 bulan.

Tower itu akan dilengkapi dengan ritel serta perkantoran. "Lalu, kalau ada space sisa, kami akan bangun apartemen," jelas Ngurah.

Dengan terbangunnya tower ini, Ngurah berharap dapat meningkatkan aset perusahaan. Ngurah menargetkan aset Sarinah bisa meningkat empat kali lipat dari Rp400 miliar pada 2018.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata (ELKP) Kementerian BUMN Edwin Hidayat mengatakan, walaupun Sarinah akan membangun kompleks modern, namun tak akan menghilangkan kekhasannya sebagai warisan bangsa.

"Memang banyak yang perlu diperbaiki oleh Sarinah. Dengan sinergi BUMN, bisa deal ekosistem yang lebih baik," kata Edwin.

Sarinah memiliki tiga lini bisnis, yakni ritel, properti, dan trading. Nah, bisnis trading dan properti Sarinah saat ini lebih unggul.

Kendati demikian, Sarinah dikenal sebagai BUMN ritel yang fokus menjajakan produk-produk khas Nusantara. "Untuk itu, ritel harus yang terdepan. Secara finansial, Sarinah tercukupi dengan properti dan trading. Tapi, fokusnya di ritel yang memang benuansa Indonesia,” pungkasnya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan