Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menyampaikan pendapatnya mengenai pentingnya memiliki asuransi kesehatan swasta untuk melengkapi BPJS Kesehatan. Ia mengakui BPJS Kesehatan tidak dapat menanggung seluruh biaya pengobatan, terutama untuk penyakit dengan kebutuhan biaya tinggi.
Menyadari keterbatasan ini, ia mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan asuransi swasta sebagai perlindungan tambahan guna menutup kekurangan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Pemerintah, melalui program BPJS Kesehatan, telah memberikan perlindungan kesehatan yang luas bagi masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. Program ini memastikan layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan merata, sehingga setiap individu memiliki akses terhadap perawatan yang layak. Namun, dalam praktiknya, layanan BPJS Kesehatan belum mampu menanggung semua jenis penyakit.
Pentingkah asuransi tambahan?
Benny Fajarai, Co-Founder Lifepal mengatakan asuransi tambahan akan memberikan masyarakat perlindungan yang lebih optimal, terutama untuk risiko dengan biaya pengobatan tinggi. "Dengan perlindungan tambahan, masyarakat tidak perlu lagi khawatir terhadap biaya pengobatan yang tidak ditanggung oleh BPJS," ujar Benny, baru-baru ini.
Asuransi kesehatan swasta menawarkan manfaat tambahan yang lebih fleksibel, termasuk perlindungan untuk penyakit kritis serta rawat inap di rumah sakit pilihan. Dengan asuransi swasta, masyarakat dapat memilih fasilitas kesehatan dan tenaga medis sesuai dengan ketentuan polis, memberikan kenyamanan dan akses layanan yang lebih luas.
Memilih asuransi kesehatan
Chief Health Officer PT Sompo Insurance Indonesia Irfan Firdaus mengatakan inflasi medis di Indonesia telah meningkat sekitar empat kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Jika terus berlanjut, akan berdampak terhadap akses dan kemampuan masyarakat dan perusahaan untuk memiliki asuransi kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui fasilitas yang akan didapatkan dengan harga yang telah dibayar untuk asuransi kesehatan yang dibeli. Dengan perlindungan yang tepat dan memadai, bisa menjadi lebih tenang tanpa perlu memikirkan prosedur-prosedur medis yang menguras dana, atau bahkan sampai tidak mampu untuk membayarnya.
Irfan mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih asuransi kesehatan swasta. Yakni, pilih perusahaan asuransi tepercaya. Pastikan memilih perusahaan asuransi yang memiliki track record, stabilitas-kekuatan keuangan, dan pengalaman yang jelas di industri.
"Semakin baik reputasi perusahaan asuransi tersebut, maka service dan layanannya juga akan berbanding lurus," tuturnya.
Berikutnya menentukan kebutuhan pertanggungan biaya kesehatan, apakah untuk diri sendiri, keluarga ataupun karyawan. Individu usia muda, cenderung membeli pertanggungan untuk prosedur medis yang besar dan mahal, yang biasanya memerlukan rawat inap atau prosedur medis seperti operasi atau penanganan penyakit kritis seperti kanker yang membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. Berbeda dengan individu yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Mereka cenderung membeli perlindungan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pengobatan penyakit batuk, pilek, demam, hingga diare. Selain itu, ada juga pertimbangan untuk membeli perlindungan biaya perawatan gigi dan optik.
Semakin banyak cakupan pertanggungan yang dipilih, semakin tinggi pula preminya. Hal ini bisa menjadi pertimbangan saat membeli asuransi kesehatan, apakah ingin membeli semua perlindungan karena mampu, atau pilih membeli sesuai kebutuhan. Menurutnya, setiap perusahaan asuransi akan menawarkan perlindungan menyeluruh untuk semua jenis penyakit dan kondisi.
Semakin komprehensif jenis penyakit dan kondisi yang bisa dijaminkan, akan semakin tinggi juga premi yang ditawarkan. Sebagai contoh, biaya premi untuk perlindungan rawat inap akan jauh lebih murah dibandingkan premi untuk perlindungan rawat inap dan rawat jalan. Faktor lainnya terkait dengan usia. Misalnya premi penyakit kritis yang harus dibayarkan untuk individu usia 20-an tahun akan jauh lebih rendah dibandingkan individu usia 40-an.
"Untuk itu, pilih perlindungan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, serta anggaran, dan yang terpenting harus dapat melengkapi manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan," ujarnya.
Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah jumlah jaringan penyedia layanan kesehatan, baik rumah sakit, klinik atau lainnya yang sudah bekerja sama. Semakin banyak jumlah jaringan yang dimiliki, semakin mudah pula menggunakan jaminan manfaat asuransi kesehatan tanpa uang tunai (cashless) khususnya jika kondisi darurat medis terjadi.
Kemudian, pilih perusahaan asuransi yang menawarkan proses klaim yang simpel dan tidak berbelit.
Hal ini berlaku untuk biaya yang dibayarkan terlebih dahulu ataupun proses pengurusan pembayaran cashless saat berobat di jaringan rumah sakit. Beberapa perusahaan asuransi bahkan telah memiliki aplikasi yang user friendly untuk pengurusan klaim seperti itu.
"Namun yang lebih penting tentunya kita tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat," ujarnya.