Bank Syariah Indonesia (BSI) menghasilkan zakat bulanan hingga puluhan miliar. Dalam satu tahun, zakat yang dikeluarkan ditargetkan bahkan mencapai ratusan miliar.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho
mengatakan, sumber zakat BSI berasal dari profit perbankan; dari para pegawai; dan dari para nasabah.
Dia menjelaskan, porsi zakat yang paling besar berasal dari para nasabah. Hal tersebut terlihat, zakat dari para nasabah bisa mencapai Rp8 miliar hingga Rp10 miliar dalam waktu sebulan.
"Satu-satunya institusi bank yang profitnya harus bayar zakat itu cuma Bank Syariah. Jadi kalau kita sama-sama kembangin bank syariah makin gede, zakatnya juga makin gede," ujar Ade dalam diskusi daring, Selasa (7/12).
Menurutnya, saat ini jumlah nasabah BSI yang secara rutin berdonasi melalui platform mobile banking sekitar 200-250 ribu. Sehingga, dalam setahun zakat yang terkumpulkan mencapai Rp120 miliar.
"Dalam setahun Insyaallah Rp120 miliar, itu dari nasabah. Ini lebih besar dari BSI yang tahun ini perusahaan Rp100 miliar berdonasi," ujarnya.
Menurutnya, melalui akad murabahah, perbankan ingin bersama nasabah menyelesaikan masalah finansial. Selain itu, juga dapat memberikan manfaat secara sosial melalui zakat atau donasi. Ade pun berkomitmen akan terus memberikan layanan yang sama baiknya dengan bank konvensional.
"Tapi Insyaallah kalau kita sama-sama bantu bank syariah ini besar akan menghasilkan kebaikan yang rasanya itu menjadi memberikan pekerjaan kita menjadi bermakna," tuturnya.