Anggota Komisi VI DPR, Jon Erizal, menilai, PLN kurang fokus merealisasikan program yang dicanangkan. Salah satu faktornya, memiliki terlalu banyak program transisi energi yang dikerjakan.
"Menurut saya, perlu difokuskan ke mana harus kita lakukan karena saya lihat mentransfer dari fosil ke batu bara saja, dari diesel ke batu bara saja, sampai hari ini, kan, belum berjalan dengan baik," ujarnya.
Dicontohkannya dengan kejadian di Riau. Di sana, ungkapnya, aliran listrik yang disalurkan kepada masyarakat hingga kini bersumber dari diesel.
PLN, sambungnya, pun berencana mengubahnya dengan membangun kabel di bawah laut lantaran ongkos produksi menggunakan diesel mahal. Sayangnya, program tersebut belum terealisasi hingga sekarang.
"Nah, mungkin dari satu sisi untuk menjawab tantangan dunia, kan, perlu beberapa titik yang kita infus. Oke, tapi yang ini jangan lupa," katanya, menukil situs web DPR.
Di sisi lain, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengapresiasi PLN karena terus berupaya memperluas cakupan daerah yang teraliri listrik. Hingga kini, ungkapnya, 95% daerah telah menerima aliran listrik dari PLN.
"Mudah-mudahan kualitas PLN seperti ini terus ditingkatkan," ucap Jon.