Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyatakan, sesuai target awal, akhir 2018 seluruh ruas jalan tol Trans Jawa akan beroperasi dari Merak hingga Surabaya sepanjang 870 kilometer dan saat ini 640 kilometer telah beroper
Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak Banten, hingga Banyuwangi Jawa Timur, merupakan salah satu kesuksesan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan janji meningkatkan konektivitas antardaerah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menyatakan, sesuai target awal, akhir 2018 seluruh ruas jalan tol Trans Jawa akan beroperasi dari Merak hingga Surabaya sepanjang 870 kilometer dan saat ini 640 kilometer telah beroperasi.
Sisanya sepanjang 230 kilometer terbagi menjadi lima ruas yang akan beroperasi secara bertahap hingga akhir 2018.
Kelima ruas tol tersebut yakni ruas Tol Sragen-Ngawi (51 km) pada pekan kedua November 2018, kemudian ada Pemalang-Batang (33 km), Batang-Semarang (75 km), Salatiga-Solo (32 km), Wilangan-Kertosono (39 km), yang semuanya paling lambat beroperasi pada pekan kedua Desember 2018.
"Dengan perwujudan Tol Trans Jawa itu, satu demi satu peningkatan jaringan konektivitas di negara Indonesia ini semakin terwujud, dan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru akan bermunculan," katanya, Rabu (14/11).
Hal tersebut dinilai akan diikuti dengan distribusi barang dan jasa yang semakin lancar, serta efisiensi dalam hal logistik dan distribusi, serta dalam efisiensi waktu dan jarak tempuh.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Sumarno menyebutkan jaringan tol Trans Jawa yang direncanakan membentang dari Merak, Banten, hingga Banyuwangi, Jawa Timur akan memberikan alternatif transportasi dan pilihan yang lebih murah bagi pemudik saat Lebaran 2019.
Saat meninjau Jembatan Kali Kenteng, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (12/11), ia mengatakan untuk rute padat pemudik seperti Jakarta-Surabaya, bisa mendapat alternatif moda angkutan darat melalui Tol Trans Jawa, selain moda angkutan udara pesawat terbang komersil.
Menurut keterangan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani pada Minggu (11/11), tarif tol Trans Jawa saat awal dioperasikan masih relatif murah yakni rata-rata Rp1.000 per kilometer.
Desi Arryani juga menyatakan, ketersambungan ruas tol Trans Jawa yang akan terealisasi pada 2019 dinilai berdampak positif bagi masyarakat karena menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pengembangan ekonomi di sekitar tol.
Pemerintah menargetkan pada akhir 2019 menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa dari Merak - Banyuwangi sepanjang 1.150 kilometer, sementara hingga akhir 2018 diperkirakan Jasa Marga mengoperasikan sepanjang 984 kilometer.
Sesuai dengan tujuannya, pembangunan infrastruktur jalan tol harus terintegrasi dengan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan industri, pelabuhan laut, pelabuhan udara, kawasan wisata, hingga permukiman skala besar. Sehingga betul-betul bermanfaat maksimal baik untuk dunia usaha, pariwisata dan industri. (Ant).