PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) akan meningkatkan penjualan varian produk terbaru perseroan, hal ini dikarenakan capaian perseroan di semester I-2020 tidak begitu menggembirakan. Tercatat, pendapatan Semen Baturaja pada semester I-2020 turun hingga 19,4% menjadi Rp671 miliar dari Rp833 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim mengatakan, perseroan akan mendorong penjualan varian produk baru, seperti mortar dan white clay, untuk mendongkrak penjualan perseroan pada semester II-2020.
"Ini strategi kami agar kami tidak hanya menjual semen, tetapi produk turunan dan mendatangkan nilai tambah," ujar Jobi dalam publik expose live Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/8).
Selain mengandalkan penjualan varian produk baru, emiten berkode saham SMBR ini juga melakukan revisi pada target kinerja mereka. Sebab, perseroan merasakan pandemi Covid-19 berdampak pada kinerja perseroan sepanjang semester I-2020.
Direktur Keuangan SMBR M Jamil, menambahkan akibat adanya Covid-19 dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pengalokasian APBN dan APBD lebih banyak digunakan untuk bantuan sosial daripada infrastruktur. Sehingga, menggerus permintaan terhadap semen dan menyebabkan penjualan perseroan turun.
Untuk diketahui, sepanjang semester I-2020, SMBR mencatatkan volume penjualan semen sebesar 746.612 ton atau turun 16% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
"Dengan kondisi penjualan yang menurun, kami menunda investasi pengembangan perseroan. Kecuali ada hal-hal yang harus kami lakukan seperti pembebasan lahan untuk penambangan batu kapur, ini tetap berjalan," kata Jamil.