close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) baru saja melakukan pengiriman perdana produk semennya ke Pontianak. Foto semenbaturaja.co.id
icon caption
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) baru saja melakukan pengiriman perdana produk semennya ke Pontianak. Foto semenbaturaja.co.id
Bisnis
Rabu, 05 Agustus 2020 21:03

Semen Baturaja tetapkan dividen payout ratio 20,48%

Sisa laba usaha sebesar Rp23,91 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
swipe

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), salah satu perusahaan BUMN di Sumatera Selatan yang bergerak di industri semen, menyepakati dividen payout ratio sebesar 20,48%, dengan total nilai dividen tunai sebesar Rp6,15 miliar. Sisa laba usaha sebesar Rp23,91 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Perubahan susunan pengurus
perseroan dilandasi kebutuhan dalam menghadapi tantangan terhadap BUMN ke depannya.

Dede Parasade yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran digantikan oleh
Mukhamad Saifudin.

Harjanto yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama digantikan oleh Franky Sibarani. Dewi Yustisiana yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris independen digantikan oleh Endang Tirtana. RUPST juga memberhentikan Kiki Rizki Yoctavian sebagai Komisaris karena berakhirnya periode/masa jabatan

Selain menyetujui besaran pembagian dividen dan perubahan susunan pengurus perseroan, RUPST
juga menyetujui laporan mengenai keadaan dan jalannya perseroan selama 2019.

Direktur Utama (Dirut) SMBR Jobi Triananda Hasjim, melaporkan kinerja penjualan relatif stabil ditengah penurunan permintaan semen nasional sepanjang 2019. Perseroan berhasil mencatatkan volume penjualan sebesar 2.119.772 ton hampir sama seperti 2018, di tengah kondisi industri semen yang masih oversupply dan melambatnya pertumbuhan permintaan semen di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

“Kinerja penjualan SMBR tersebut masih lebih baik daripada total konsumsi (demand) semen di Sumbagsel yang berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) turun hingga 9,3% disepanjang 2019 yang menjadi pasar utama SMBR” tambah Jobi.

SMBR sepanjang 2019 juga mampu meningkatkan market share di wilayah Sumbagsel sebesar 2% menjadi 35% dari tahun sebelumnya. Dengan kontribusi market share terbesar di Sumsel mencapai 63% dan Lampung 21%, disusul Jambi 15%, Bengkulu 10% dan Bangka Belitung 4%.

SMBR juga berhasil mencatatkan pendapatan sepanjang 2019 sebesar Rp2,0 triliun atau tumbuh 1% dibandingkan dengan pendapatan di 2018 sebesar Rp1,996 triliun.

SMBR selama 2019 berhasil menurunkan COGS sebesar 12% sehingga laba kotor SMBR naik 24% menjadi Rp875 miliar dari Rp707 miliar di 2019. SMBR juga berhasil mempertahankan laba usaha sebesar Rp234 miliar di 2019. Namun laba bersih SMBR di 2019 mengalami penurunan menjadi Rp30 miliar karena peningkatan beban keuangan karena adanya beban biaya bunga atas kredit investasi Pabrik Baturaja II sebesar Rp100 miliar dan bunga pinjaman MTN sebesar Rp25 miliar. Current ratio dan debt to equity ratio (DER) SMBR pun masih berada di level yang aman yaitu 229% dan 60%.

 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan