close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Antara.
icon caption
Ilustrasi. Foto Antara.
Bisnis
Selasa, 27 Juli 2021 18:34

Serapan laptop produksi dalam negeri akan jaga momentum pertumbuhan industri

Dukungan pemerintah tersebut, akan menjadi stimulus bagi dunia industri dalam negeri
swipe

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Ina Primiana, mengapresiasi langkah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang akan menyerap laptop produksi dalam negeri untuk program digitalisasi sekolah.

Dukungan pemerintah tersebut, lanjutnya, akan menjadi stimulus bagi dunia industri dalam negeri untuk dapat meningkatkan basis produksinya di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19, sekaligus dapat menekan impor.

"Kebijakan pembelian laptop dalam negeri sangat ditunggu-tunggu agar tidak selalu mengutamakan barang impor seperti selama ini terjadi," katanya dalam webinar, Selasa (27/7).

Rencananya, Mendikbudristek Nadiem Makarim akan menggunakan 190.000 laptop produksi dalam negeri untuk dibagikan kepada 2.000 sekolah.

Serapan laptop produksi dalam negeri tersebut akan berkontribusi besar terhadap peningkatan substitusi impor karena laptop tersebut memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi. 

Dengan demikian, impor barang modal dan juga bahan baku dapat dihemat dan dialihkan ke produksi bahan baku di dalam negeri. Sehingga, dapat menghemat belanja negara yang digunakan untuk pengadaan barang.

"Kalau kita lihat dari nota keuangan APBN di bagian belanja barang dan modal siapa tahu belanja ini bisa dialihkan ke produk-produk dalam negeri tidak ke produk impor saja," ujarnya.

Dia pun berharap, langkah Mendikbudristek ini dapat diikuti oleh kementerian dan lembaga (K/L) lain demi menyokong industri nasional. Sebab, saat ini tercatat sebanyak 7.512 produk dalam negeri sudah memiliki nilai TKDN di atas 40%.

Lebih lagi, kinerja industri manufaktur pada 2021 mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang tercatat pada posisi 53,5 di Juni 2021. 

Peningkatan PMI ini didorong oleh kinerja ekspor dari Januari hingga Juni 2021 ini. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2021 tercatat sebesar US$102,87 miliar atau naik 34,78% dibanding tahun lalu.

“Investasi juga meningkat pada industri prioritas, jadi kita perlu menjaga momentum ini karena tidak mudah,” tuturnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan