close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Setelah saham emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) ambrol, kini rebound berbalik ke zona hijau. Emiten ini dimiliki secara tidak langsung oleh Sandiaga Uno. / Perseroan
icon caption
Setelah saham emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) ambrol, kini rebound berbalik ke zona hijau. Emiten ini dimiliki secara tidak langsung oleh Sandiaga Uno. / Perseroan
Bisnis
Selasa, 23 April 2019 18:49

Setelah ambrol, saham Adaro Energy rebound

Setelah saham emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) ambrol, kini rebound berbalik ke zona hijau.
swipe

Setelah saham emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) ambrol, kini rebound berbalik ke zona hijau. Emiten ini dimiliki secara tidak langsung oleh Sandiaga Uno.

Setelah ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan pekan lalu dan awal pekan ini, harga saham ADRO akhirnya ditutup menghijau pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4). Saham ADRO naik 2,76% atau 35 poin ke harga Rp1.305 dari harga sebelumnya Rp1.270 pada penutupan kemarin.

Mengutip RTI Infokom, pada penutupan perdagangan hari ini, volume saham perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Sandiaga Uno ini mencapai 43,70 juta saham dengan nilai transaksi Rp56,76 miliar dan frekuensi sebanyak 3.683 kali.

Sepekan ini, saham ADRO sangat fluktuatif usai rilis hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei yang memenangkan pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.

Secara tahunan (year-to-date/ytd) saham ADRO berada di zona hijau yakni naik 7,41%. Sementara, harga saham ADRO dalam sebulan terakhir tercatat turun 8,42% dengan pelaku asing mencatatkan jual bersih atau net sell senilai Rp31,2 miliar.

Adapun sepanjang 2018, laba bersih emiten tambang batu bara ini juga turun. Mengutip laporan keuangan perusahaan, laba bersih ADRO turun 13,57% menjadi US$417,72 juta dari sebelumnya US$483,30 juta.

Meski demikian, perusahaan mencatatkan kenaikan pendapatan 11,04%, dari US$3,26 miliar pada 2017 menjadi US$3,62 miliar pada 2018.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan prospek saham ADRO tahun ini masih positif. "Kenaikan harga minyak memengaruhi saham-saham komoditas," ujar Robertus kepada Alinea.id, Selasa (23/4).

Menurutnya, tantangan untuk Adaro Energy terkait dengan harga batu bara kalori rndah belum sepenuhnya pulih. Adapun target price (TP) saham ADRO Rp1.500.

Pemegang saham Adaro Energy terdiri dari PT Adaro Strategic Investments (43,91%), Garibaldi Thohir (6,18%), Edwin Soeryadjaya (3,29%), Theodore Permadi Rachmat (2,54%), Christian Ariano Rachmat (0,006%), Julius Aslan (0,05%), David Tendian (0,05%), Arini Saraswaty Subianto (0,04), Chia Ah Hoo (0,03%), Siswanto Prawiroatmodjo (0,01%), masyarakat (43,84%).

Sandiaga Uno menggenggam saham ADRO dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Saratoga menggenggam 26,2% saham PT Adaro Strategic Investments. 

Grafik saham Adaro Energy. / Bloomberg

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan