Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menyetop impor aspal pada 2024. Dirinya optimistis target tersebut dapat terealisasi lantaran produksi aspal di Buton, Sulawesi Tenggara, belum tergarap maksimal.
"Tadi sudah kita putuskan, 2 tahun lagi tidak ada impor aspal. Semuanya harus dikerjakan oleh Buton," katanya saat meninjau pabrik aspal PT Wijaya Karya (Wika) Bitumen di Buton, Selasa (27/9).
Indonesia, terang Jokowi, hingga kini masih mengimpor sekitar 5 juta ton aspal setiap tahunnya. Sementara itu, ada potensi sebesar 662 juta ton di Buton. "Gede sekali."
"Kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun ini bisa kita olah aspal yang ada di sini," imbuh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, melansir situs web Sekretariat Kabinet (Setkab).
Jokowi mempersilakan siapa pun untuk memproduksi aspal dengan mengeruk sumber daya alam (SDA) di Buton. "BUMN silakan, swasta silakan, join dengan asing juga silakan."
"Sehingga, kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang. Bukan tambang, ya," imbuh dia.
Aspal merupakan material perekat berwarna hitam atau cokelat tua dengan unsur utama bitumen dari residu hasil pengilangan minyak bumi dan berfungsi sebagai pengikat agregat dalam pembuatan jalan. Kandungan aspal terdiri dari 80% karbon; 10% hidrogen; 6% belerang; serta oksigen, nitrogen, renik besi, nikel, dan vanadium.