Pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan bagi ekonomi dan pasar modal Indonesia. Penyesuaian besar-besaran telah dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia, untuk menjamin keberlanjutan pasar, salah satunya adalah melalui pemanfaatan teknologi digital dalam kegiatan operasional.
“Sangat membanggakan di tengah tantangan tersebut kita bisa mencapai hasil-hasil yang sangat baik, salah satunya dalam hal penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat, maupun aktivitas perdagangan,” ucap Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi pada pembukaan Capital Market Summit & Expo 2021 (CMSE), Kamis (14/10).
Dalam rangka 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar Capital Market Summit & Expo 2021 (CMSE) secara virtual yang berlangsung pada 14-16 Oktober 2021.
Inarno mengungkapkan jumlah investor saham atau Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir pada 2021, dan telah mencapai rekor terbaru sebanyak 1 juta investor saham baru.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI, per 30 September 2021, SID pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta SID, termasuk 2,9 juta SID saham.
Per 30 September 2021, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia juga mengalami peningkatan menjadi 750 perusahaan tercatat, dengan penambahan baru sebanyak 38 listed company.
“2021 ini menjadi tahun yang penuh dengan harapan pemulihan ekonomi, dan ini tercermin dari tingginya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam tiga bulan terakhir,” ucap Inarno.
BEI mencatat tingginya aktivitas transaksi dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek di 1992. Di antaranya rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Frekuensi transaksi juga naik menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir. Hal ini juga turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari.
“Kami berharap rangkaian acara Capital Market Summit & Expo 2021 dapat membantu masyarakat untuk melihat bahwa investasi pasar modal terbuka untuk semua orang dan dapat dipercaya sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan jumlah investor,” ucap Inarno.