Emiten produsen jamu Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), meraih kenaikan laba bersih Rp807 miliar sepanjang 2019, atau naik 21,7% dari Rp663 miliar tahun 2018.
Dengan laba bersih tersebut, Sido Muncul akan membagikan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp54,3.
Presiden Direktur Sido Muncul David Hidayat mengatakan kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan perseroan yang mencapai Rp3,06 triliun. Penjualan tersebut naik 11% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp2,76 triliun.
"Penjualan jamu herbal dan suplemen naik 11,9% menjadi Rp2,06 triliun pada 2019 dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp1,84 triliun," kata David.
Selain penjualan jamu dan suplemen yang moncer, penjualan di segmen farmasi juga tercatat naik 17% menjadi Rp117 miliar, dari Rp100 miliar secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, penjualan makanan dan minuman juga tercatat mengalami kenaikan 8,2% menjadi Rp886 miliar, dari Rp819 miliar year on year (yoy).
Adapun ekuitas perusahaan berkode saham SIDO ini tercatat meningkat 5,6% mencapai Rp3,06 triliun dari Rp2,90 triliun secara tahunan. Liabilitas perseroan juga meningkat Rp472 miliar dari tahun 2018 senilai Rp435 miliar.
Dengan demikian, total aset Sido Muncul juga ikut naik dari sebelumnya Rp3,34 triliun pada 2018, menjadi Rp3,54 triliun pada akhir 2019.