close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sinarmas Sekuritas. Foto Facebook Sinarmas Sekuritas.
icon caption
Sinarmas Sekuritas. Foto Facebook Sinarmas Sekuritas.
Bisnis
Sabtu, 27 Februari 2021 17:25

Sinarmas Sekuritas proyeksi sektor properti bangkit, otomotif lesu

Katalis positif mulai dari penurunan suku bunga, hingga DP 0% diharapkan mampu bangkitkan sektor properti di 2021.
swipe

Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan menjadi 3,5% pada pekan lalu. Terhitung sejak Februari 2020, BI telah menurunkan suku bunga sebanyak enam kali, dari semula 4,75% pada Februari 2020 menjadi 3,5% di Februari 2021.

Setelah penurunan bunga, pemerintah lalu menetapkan uang muka atau down payment (DP) kendaraan dan rumah sebesar 0% pada Maret. Selain itu, pemerintah juga memberikan relaksasi pajak PPnBM untuk kendaraan sebesar 0%. Relaksasi tersebut diberikan untuk mendorong kenaikan penjualan kendaraan dan properti.

PT Sinarmas Sekuritas menilai, kinerja sektor properti berpeluang mengalami perbaikan dengan relaksasi yang diberikan BI dan pemerintah. 

Equity Analyst Sinarmas Sekuritas Andrianto Saputra mengatakan, terdapat beberapa katalis bagus untuk sektor properti di 2021. Katalis tersebut meliputi suku bunga rendah, DP 0%, UU Cipta Kerja yang membolehkan kepemilikan apartemen bagi masyarakat asing, dan rencana pemberian insentif fiskal berupa pembebasan tarif PPh final atas sewa tanah dan bangun.

“BSDE, CTRA, PWON dan SMRA berpeluang membukukan sales yang bagus pada tahun ini,” kata Andrianto dalam keterangan resminya, Sabtu (27/2).

Dia menjelaskan, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dapat terdorong katalis positif DP 0% dan suku bunga rendah, dengan penjualan rumah tapak mereka. 

Sedangkan untuk saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA), terdorong katalis positif adanya relaksasi dari UU Cipta kerja, yang mengizinkan WNA  memiliki apartemen di Indonesia.

Tim Sinarmas Sekuritas memprediksi, pertumbuhan presales  BSDE 4,6%, CTRA sebesar 7%, SMRA sebesar 4,1% dan PWON 35%. Sementara target harganya untuk BSDE di Rp1.500, CTRA Rp1.150, SMRA Rp1.100 dan PWON Rp650.

Penjualan otomotif diperkirakan masih lesu

Di sisi lain, Sinarmas Sekuritas memperkirakan penjualan sektor otomotif tahun ini masih lesu. Meski terdorong DP 0%  pada Maret, tetapi masyarakat dinilai belum menjadikan kendaraan sebagai salah satu prioritas kebutuhan.

DP kredit kendaraan 0%  justru akan memberatkan cicilan konsumer. Persoalan lain juga adalah pengeluaran masyarakat saat ini belum pada kebutuhan kendaraan.

"Lagi pula, tidak semua multifinance memberikan DP 0%, karena multifinance memiliki pengukuran berbeda-beda terhadap risikonya. Bencana, banjir dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mikro atau PPKM pada awal tahun, juga menekan penjualan kendaraan selama setahun," tulis Sinarmas Sekuritas.

Meski begitu, Sinarmas Sekuritas melihat ada peluang kenaikan penjualan kendaraan pada semester II-2021 mendatang. Pasalnya, program vaksinasi yang tengah dijalankan pemerintah diperkirakan akan memberikan dampak positif ke sektor ini.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan