Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pendanaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur dengan total investasi sebesar Rp1,7 triliun.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR, Eko D Heripoerwanto mengatakan, KPBU tersebut akan dilaksanakan dengan masa kerja selama 30 tahun yang terdiri dari 2,5 tahun untuk masa konstruksi dan 27,5 tahun untuk masa operasi.
"Modalitas kerja sama ini menggunakan desain pil operate finance maintain dan transfer," katanya dalam penandatanganan perjanjian KPBU SPAM Regional Jatiluhur I secara virtual, Jumat (19/2).
Proyek ini akan menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik kepada empat wilayah dengan distribusi Provinsi DKI Jakarta 4.000 liter per detik, Bekasi 300 liter per detik, Kabupaten Bekasi 100 liter per detik, dan Karawang 350 liter per detik.
"KPBU SPAM Regional Jatiluhur 1 merupakan proyek KPBU pertama untuk SPAM Regional yang jadi kewenangan pusat," ujarnya.
Proyek ini sendiri menggunakan skema unsolisated dengan pemeriksaan konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk., PT Wijaya Karya Tbk,, dan PT Tirta Gemah Ripah.
Proyek ini telah melalui proses pelelangan oleh panitia pengadaan badan usaha SPAM Regional yang dimulai pada tahap prakualifikasi 2020 dan telah ditetapkan surat pemenang lelang kepada konsorsium pemrakarsa pada November 2020.
Sebagai tindak lanjut konsorsium telah dibentuk badan usaha pelaksana, yaitu PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur. Proyek ini dijadwalkan memasuki tahapan konstruksi pada kuartal III-2021 dan direncanakan operasi pada kuartal I-2024.
Setelah penandatanganan ini, badan usaha akan segera melakukan pemenuhan persyaratan pendahuluan termasuk financial close yang direncanakan minggu ketiga bulan Februari sampai minggu kedua Agustus 2021.
"Selanjutnya proses konstruksi akan dimulai pada Agustus 2021 sampai Februari 2024 dengan perkiraan jangka waktu konstruksi 2,5 tahun," ucapnya.