close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto. Alinea.id/Erlinda P.W.
icon caption
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto. Alinea.id/Erlinda P.W.
Bisnis
Senin, 22 Agustus 2022 16:01

SKK Migas pastikan ExxonMobil tidak hengkang dari Indonesia

ExxonMobil pertimbangkan Cepu masih memiliki banyak cadangan minyak bumi.
swipe

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, menepis beredarnya kabar ExxonMobil yang berencana hengkang dari Indonesia. Dwi menyampaikan, hingga saat ini justru ExxonMobil masih terus mengembangkan hasil minyak bumi di Blok Cepu.

“Sudah kami konfirmasikan dengan Exxonmobil Cepu dan tidak ada rencana untuk hengkang,” kata kata Dwi Soetjipto, dikutip dalam tayangan yang disiarkan di Youtube CNBC Indonesia, Senin (22/8).

Sebagai operator lapangan minyak bumi terbesar di Indonesia yaitu Blok Cepu, ExxonMobil saat ini tengah berupaya meminimalisasi decline diantaranya dengan melakukan lima infill drilling, eksplorasi struktur plastik, dan pengembangan dua potensi sumber gas yakni lapangan Cendana dan Alas Tua.

Dilihat dari sisi ekonomis, Dwi juga menyampaikan, Wilayah Kerja (WK) Cepu masih memiliki banyak cadangan minyak bumi. Sehingga, hal tersebut masih diperhitungkan bagi ExxonMobil.

“Tentu masih ekonomis, karena ini menjadi satu wilayah kerja yang cadangannya besar. Sehingga masih sangat ekonomis. Bukan hanya di level keekonomian nasional saja, tapi saya kira di seluruh dunia. Blok cepu masih bisa bersaing dengan keekonomian dengan WK WK yang lain didunia,” ujar Dwi.

Dwi mengatakan, saat ini lifting minyak Indonesia masih ditopang oleh dua Wilayah Kerja, yaitu Blok Cepu dengan produksi mencapai 160 ribu hingga 170 ribu barel per hari. Kemudian, Blok Rokan yang mencapai 160 ribu hingga 170 ribu barel per hari.

Lebih lanjut, Dwi menambahkan, proyek besar jangka pendek yang akan dilakukan di Blok Rokan adalah pengeboran masif dan agresif, serta peningkatan kerja sama dengan pihak lain. Untuk jangka panjang, Dwi menuturkan pihaknya akan melakukan pengembangan migas non konvensional yang saat ini mulai diminati perusahaan migas baik dalam maupun luar negeri.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno menyebut, adanya kabar rencana ExxonMobil akan keluar dari Blok Cepu jika mendapatkan harga tepat untuk investasi migas di negara lain. Kabar ini pun, menurut Eddy, jika terkonfirmasi benar maka akan menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang cukup besar.

Menurutnya, pemerintah harus bisa menciptakan iklim investasi yang menarik di Indonesia untuk sektor migas. Utamanya bagi pemain investasi dengan kapasitas bisnis skala besar. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan