PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatat, hingga kuartal III-2020 perseroan telah menyalurkan pinjaman mencapai 99,47% dari target sebesar Rp6,05 triliun.
Direktur SMF Heliantopo mengatakan, realisasi penyaluran pinjaman tersebut diperkirakan melampaui target 100% hingga akhir tahun, mengingat masih menyisakan satu kuartal yang sedang berjalan.
"Kami akan berupaya sebaik-baiknya, di akhir tahun kemungkinan akan melampaui target yang sudah ditetapkan," katanya dalam keterangan pers virtual, Kamis (26/7).
Sebelumnya, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam sesi video conference juga menjelaskan bahwa per Agustus 2020, SMF telah melakukan revisi target penyaluran pinjaman untuk tahun ini dari Rp13 triliun menjadi Rp6,05 triliun.
"Untuk pembiayaan sampai akhir 2020 bukan Rp13 triliun lagi, ada revisi target jadi Rp 6,05 triliun. Jadi hampir 50%. Ini dampak daripada pandemi Covid-19, terdampak juga pada SMF," ujarnya.
Meski demikian, Ananta mengatakan, SMF akan terus berkomitmen menyalurkan pinjaman, utamanya untuk Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 102.000 rumah.
"Kalau akhir tahun dampaknya (pendemi) ada, tetapi kalau KPR program yang dipegang SMF kayak FLPP itu, sesuai target. 102.000 unit sudah kami sediakan dananya," ucapnya.
SMF tengah fokus mendukung pemerintah pada Program PEN dalam sektor perumahan. Melalui beberapa upaya, seperti menyalurkan dukungan pendanaan jangka panjang pada Program FLPP, relaksasi untuk pembiayaan homestay bagi masyarakat pemilik homestay melalui Program Kemitraan Perseroan.
Serta, sinergi dengan lembaga di bawah Kementerian Keuangan pada kegiatan sosial terhadap masyarakat yang terkena dampak Covid-19, serta melaksanakan penugasan-penugasan khusus yang diberikan oleh pemegang saham (Kementerian Keuangan).
Dari sisi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dari awal berdirinya sampai dengan 31 September 2020 secara kumulatif, SMF telah menyalurkan Rp68,09 triliun. Terdiri dari sekuritisasi sebesar Rp12,15 triliun, penyaluran pinjaman sebesar Rp55,83 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp106 miliar.
Terkait sekuritisasi, sejak 2009, sampai dengan September 2020 SMF telah menginisiasi 13 kali penerbitan transaksi sekuritisasi baik dengan skema KIK EBA maupun EBA-SP, dengan total nilai sebesar Rp12,155 triliun.
"Di mana 12 transaksi dilakukan bekerja sama dengan BTN dan 1 transaksi dengan Bank Mandiri," tuturnya.
Sedangkan, untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pembiayaan, bank umum, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan bank syariah.
Terkait pembiayaan syariah, akumulasi penyaluran pembiayaan syariah sejak 2009 sampai dengan 31 September 2020, SMF telah menyalurkan pembiayaan syariah sebesar Rp11,5 triliun.
Selain itu SMF telah aktif menerbitkan surat utang sejak 2009. Hingga 30 September 2020, SMF sudah menerbitkan 44 kali surat utang termasuk surat berharga komersial dengan total nilai penerbitan Rp41,21 triliun yang terdiri dari 32 kali penerbitan obligasi dan sukuk dengan nilai Rp37,23 triliun, 11 penerbitan medium term note (MTN) dengan nilai Rp3,85 triliun dan satu kali penerbitan surat berharga komersial sebesar Rp120 miliar.