close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi homestay. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi homestay. Foto Pixabay.
Bisnis
Selasa, 23 Maret 2021 18:37

SMF siapkan Rp20 miliar untuk pembiayaan homestay di 2021

Program pembiayaan homestay memiliki plafon kredit maksimal Rp150 juta.
swipe

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar untuk pembiayaan pengembangan pondok wisata atau homestay pada 2021.

Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF (Persero) Trisnadi Yulrisman mengungkapkan, pembiayaan yang disiapkan oleh SMF ini pun bersifat revolving atau berputar, sehingga modal awal akan kembali dan menambah pagu anggaran untuk pembiayaan tahun selanjutnya.

"Paling tidak tahun ini kami sediakan sekitar Rp20 miliar, kalau ini bisa tersedot bagus sekali, ini sifatnya revolving," katanya dalam webinar "Mendorong Potensi Wisata Melalui Pembiayaan Homestay", Selasa (23/3).

Namun demikian, hingga 2019 realisasi pembiayaan homestay baru mencapai Rp5 miliar, dari total Rp8 miliar yang sudah dialokasikan dalam perjanjian kerja sama. Hal ini, katanya, terhalang pandemi Covid-19.

"Plafon yang sudah kami tanda tangan dalam bentuk perjanjian kerja sama itu sudah Rp8 miliar, tapi karena kondisi pandemi, baru terealisasi sekitar Rp5 miliar," ujarnya.

Dengan demikian, masih terdapat alokasi pembiayaan sebesar Rp3 miliar yang dapat ditarik oleh para penerima program pembiayaan homestay dari special mission vehicle (SMV) milik Kementerian Keuangan itu.

Trisnadi menjelaskan, program pembiayaan untuk homestay tersebut dianggarkan dengan plafon kredit maksimal Rp150 juta, dengan tenor selama 10 tahun dan suku bunga pinjaman sebesar 3% per tahun.

Pencairan dana sendiri dilakukan dalam dua kali pembayaran, yaitu 50% di tahap awal dan ketika progress pembangunan sudah mencapai 70%, sisa dananya ditransfer.

Adapun, hingga 22 Maret SMF telah menyalurkan pembiayaan homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul Rp1,509 miliar; Desa Samiran, Boyolali Rp505 juta; Desa Kuta, Lombok Tengah Rp500 juta; Desa Pagerharjo, Kulonprogo Rp340 juta.

Kemudian, Desa Kemuning, Karanganyar Rp1,482 juta; Desa Mertak, Lombok Tengah Rp100 juta; Desa Sarongan, Banyuwangi Rp150 juta; dan yang terbaru Desa Tamansari, Banyuwangi Rp125 juta.

 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan