Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Edwin Syahruzad mengatakan siap bersinergi dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dalam menggenjot pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
"Saya rasa potensi kolaborasi antara PT SMI dengan LPI sangat terbuka. Konteksnya dapat berupa aset recycling atau konsep co-investment, kami sangat terbuka," katanya dalam webinar, Rabu (31/3).
Dia mengatakan pihaknya tetap akan berposisi sebagai penyalur pembiayaan dan developer investor. Artinya, pada jangka pendek SMI hanya akan berposisi sebagai penggagas proyek.
"Jadi kami prefer untuk masuk dari awal, mengapitalisasi knowledge kami di sisi penyiapan projek. Jadi kami investasi pada saat greenfield. Harapannya setelah operasional, kami bisa exit," ujarnya.
Meskipun hanya fokus pada penyaluran pembiayaan, tidak menutup kemungkinan SMI juga turut berinvestasi untuk sejumlah proyek strategis.
"Tetap kalau memang proyek tersebut membutuhkan atau memang menarik, tentunya kami bisa investasi di situ," ucapnya.
Adapun, untuk sinergi jangka panjang, Edwin menuturkan pihaknya juga siap menyalurkan portofolio di equity investment ke pendanaan infrastruktur atau infrastructure fund untuk proyek LPI.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan pula SMI dalam jangka panjang menjadi co-sponsor, co-investor, atau co-manajer investasi dalam fund tersebut.
"Mungkin ini lebih ke jangka panjang," kata dia.
Dia mengungkapkan, kolaborasi dengan LPI dapat disinergikan dengan program SDG Indonesia One. Proyek SMI yang fokus pada pembangunan sustainable development goals (SDG).
Dengan kekuatan finansial jangka panjang yang dimiliki SMI, pihaknya dapat mendukung LPI sebagai pemilik proyek dalam bentuk pembiayaan jangka panjang, sekaligus mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.