close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Sara Multi Infrastruktur (SMI) membukukan nilai komitmen investasi lewat platform SDG Indonesia One (SIO) dari berbagai investor sebesar US$3,05 miliar atau Rp42,8 triliun hingga Oktober 2019.  Alinea.id/Nanda Aria
icon caption
PT Sara Multi Infrastruktur (SMI) membukukan nilai komitmen investasi lewat platform SDG Indonesia One (SIO) dari berbagai investor sebesar US$3,05 miliar atau Rp42,8 triliun hingga Oktober 2019. Alinea.id/Nanda Aria
Bisnis
Senin, 28 Oktober 2019 13:51

SMI raih pendanaan di SDGs Indonesia One senilai Rp42,8 T

Platform SDG Indonesia One (SIO) untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Development Goals.
swipe

PT Sara Multi Infrastruktur (SMI) membukukan nilai komitmen investasi lewat platform SDG Indonesia One (SIO) dari berbagai investor sebesar US$3,05 miliar atau Rp42,8 triliun hingga Oktober 2019. Platform ini untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGs) di Indonesia.

Direktur SMI Darwin Trisna mengatakan nilai investasi tersebut meningkat 23,98% dari dari tahun lalu yang hanya tumbuh sebesar US$ 2,46 miliar. Nilai komitmen tersebut berasal dari 31 mitra SIO yang terdiri dari lembaga pemerintah, bank, lembaga donor, filantropi, dan investor lainnya.

"Mereka melihat potensi Indonesia untuk mengachieve SDGs itu besar sekali potensinya. Ketika melihat platforms seperti SIO mereka seneng banget, bisa betul-betul mengadress isu proyek," katanya di Jakarta, Senin (28/10).

Darwin melanjutkan, meningkatnya nilai komitmen yang didapat dari para investor tersebut karena melihat SIO sebagai sebuah platform mampu menggabungkan berbagai sumber (sources) untuk mendukung kegiatan yang relevan dengan kebutuhan proyek.

"Makanya, kalau ada mitra lain bisa bantuin, jaminan, itu bisa mengurangi risiko proyek, sehingga proyek bisa fokus pembiayaan. Itu sebetulnya yang mendorong (peningkatan nilai komitmen)," ujarnya.

Dia menjelaskan SIO memiliki empat fasilitas utama untuk menyukseskan program yakni pengembangan proyek, de-risking, pembiayaan, dan investasi.

Namun, dia mengatakan, SIO akan fokus ke dua hal pertama terlebih dahulu, yaitu project development dan derisking. Sebab, ujarnya, investasi dan pembiayaan akan masuk jika persiapan proyek dan juga jaminan proyek bakal bankable akan mendorong minat pihak swasta.

"Karena kalau sudah fasilitasi pembiayaan, pinjaman teman-teman di perbankan sudah bisa melakukan itu. Jadi kita dua dulu itu," jelasnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan