close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Loogo PT Sarana Multi Infrastruktur. Foto Istimewa
icon caption
Loogo PT Sarana Multi Infrastruktur. Foto Istimewa
Bisnis
Rabu, 30 Desember 2020 17:36

Hingga November, SMI setujui fasilitas pinjaman daerah sebesar Rp10,65 triliun

PT SMI berkomitmen terus menjadi sustainability promotor dengan melanjutkan dukungan dalam melakukan pembangunan proyek-proyek strategis.
swipe

PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) (Persero) mendapatkan perluasan mandat melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.53/2020 tentang penugasan khusus PT SMI untuk menyalurkan pinjaman ke Pemerintah Daerah (PEN Daerah) dan BUMN melalui Investasi Pemerintah (IP PEN) di 2020.

Sebagai salah satu special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT SMI bertugas sebagai eksekutor dalam menyalurkan dana pinjaman PEN daerah dan pelaksana program investasi pemerintah kepada BUMN untuk mendukung usaha pemulihan ekonomi nasional. 

Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Sylvi J Gani menyatakan, hingga November 2020, PT SMI telah memproses dan menyetujui fasilitas pinjaman dengan total komitmen sebesar Rp10,65 triliun kepada 21 daerah di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19

"Sebagai government length arms dalam pelaksanaan PEN daerah, SMI telah memproses dan menyetujui fasilitas pinjaman dengan total komitmen sebesar Rp10,65 triliun kepada 21 daerah di Indonesia," katanya dalam video conference, Rabu (30/12).

Sedangkan untuk IP PEN, PT SMI telah melaksanakan perjanjian dengan total Rp15 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dimana PT SMI bertindak sebagai pelaksana Investasi yang merupakan wakil dari pemerintah.

Dukungan IP PEN ini merupakan langkah responsif dalam mengatasi dampak pandemi. Urgensi atas kebutuhan penyaluran IP PEN kepada tiga BUMN tersebut dinilai sangat penting karena memiliki dampak multiplier effect yang cukup signifikan terhadap pendapatan dan perekonomian Indonesia dan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat luas. 

"Terpenting, masing-masing BUMN memiliki peran penting dalam menggerakkan kembali roda perekonomian dan industri terkait lainnya," ujar dia.

Di kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko PT SMI Faaris Pranawa menyatakan, PT SMI diamanatkan untuk melakukan penilaian atas usulan dukungan IP PEN dan rekomendasi key performance indicator (KPI) untuk monitoring serta evaluasi kinerja. 

"SMI telah melakukan kajian secara komprehensif terhadap kondisi BUMN dengan mengikutsertakan lembaga independen seperti konsultan keuangan, konsultan hukum, dan lembaga pengkaji ekonomi untuk mempertimbangkan beberapa risiko yang dimitigasi," ujarnya.

Hingga November 2020, PT SMI mencatat total komitmen sebesar Rp106,76 miliar dan outstanding senilai Rp61,94 miliar, dengan nilai proyek yang telah dibiayai sebesar Rp31,98 miliar. 

Lebih jauh, pendapatan usaha PT SMI hingga November 2020 tercatat sebesar Rp5,22 triliun dengan laba bersih sejumlah Rp1,93 triliun. PT SMI memproyeksikan kinerja 2021 akan terus meningkat dan bertumbuh. Di mana outstanding pembiayaan diproyeksikan tumbuh sebesar 42% di 2021, dari yang sebelumnya Rp73,99 triliun di 2020 menjadi Rp105,12 triliun. 

Pertumbuhan ini berada di atas kisaran pertumbuhan kredit yang diproyeksikan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berturut-turut sebesar 9%-11%, 5-6%, dan 8,24%, serta lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yaitu sebesar 5%-6%.

Dalam rencana tahun mendatang, PT SMI berkomitmen terus menjadi sustainability promotor dengan melanjutkan dukungan dalam melakukan pembangunan proyek-proyek strategis di Indonesia, melalui berbagai skema dan inovasi pembiayaan termasuk pembiayaan bagi pembangunan hijau. 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan