Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Indonesia menolak aksi korporasi yang dilakukan oleh PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) untuk mengakuisisi 51% saham PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SPKA se-Jawa dan Sumatera yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa, (12/1).
"Salah satu keputusan dan hasil dari agenda tersebut adalah merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait dan manajemen PT KAI untuk menolak aksi korporasi PT MRT Jakarta yang akan mengakuisisi 51% Saham PT KCI dari PT KAI," kata Ketua SPKA Edi Suryanto dalam keterangan tertulis, Rabu (13/1).
Dalam Rapimnas tersebut SPKA menilai, akuisisi yang akan dilakukan justru hanya akan merusak sistem transportasi perkeretaapian yang sudah mapan dan menjadikannya terkotak-kotak karena alasan kewenangan.
Selain itu, menurutnya, ironis jika dari akuisisi saham ini, BUMD mendapat porsi yang lebih besar ketimbang BUMN. Idealnya BUMN mendapat porsi saham mayoritas daripada BUMD.
"Karena BUMN lebih elastis dalam pengembangan bisnis secara nasional," ujarnya.
Untuk itu, SPKA dalam Rapimnas-nya merekomendasikan sejumlah pertimbangan kepada PT KAI terkait akuisisi tersebut, yaitu pertama, PT KAI dianggap lebih berpengalaman dalam pengelolaan moda transportasi berbasis rel dan memiliki lintas operasional yang lebih panjang dan kompleks.
Kedua, biaya dan pengorbanan PT KAI yang telah dikeluarkan untuk pembebasan dan penertiban di wilayah operasional PT KCI serta pembangunan dan penataan kawasan sangat besar.
Ketiga, brand image kereta commuter sudah sangat bagus, di mana brand tersebut dibangun oleh insan-insan kereta api demi kemajuan PT KAI seperti pada saat sekarang ini.
Keempat, pengorbanan tiga syuhada pekerja KAI agar tidak sia-sia, demi nama baik dan bukti kecintaan pada perusahaan dan pelanggan mereka sampai rela mengorbankan nyawanya pada saat bertugas.
Namun demikian, SPKA mendukung integrasi antarmoda secara terpadu, tetapi meminta kepada pemerintah pusat untuk tidak memilih aksi korporasi PT MRT Jakarta yang akan mengakuisisi 51% Saham PT KCI dari PT KAI sehingga kepemilikan PT KAI menjadi 49%.
"Sikap SPKA tegas, integrasi yes, akuisisi no!” kata dia.