Pemerintah resmi meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang merupakan bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE), sebuah sistem logistik yang terintegrasi.
BLE akan menjadi percontohan bagi pembentukan sistem logistik yang smart and green port bagi pelabuhan lainnya di Indonesia. Keberadaannya akan membuat proses ekspor dan impor lebih efektif dan efisien.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dipilihnya Batam sebagai percontohan karena wilayah di Kepulauan Riau tersebut memiliki potensi yang besar dan terletak di lokasi yang strategis.
Namun, potensi yang dimiliki Batam selama ini tidak tergarap dengan baik. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Batam yang dalam lima tahun terakhir, berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
"Alasannya satu, adalah untuk meningkatkan kompetitif dari Batam. Jadi Pulau Batam tadi dari kinerja ekonominya selama lima tahun terakhir pertumbuhannya di bawah pertumbuhan ekonomi nasional padahal potensinya sangat besar," katanya dalam launching BLE, Kamis (18/3).
Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, pertumbuhan ekonomi pulau tersebut dalam tiga tahun terakhir berada di kisaran 4,96% di 2018, 5,92% di 2019, dan minus 2,55% di 2020.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri di Batam harus terus ditingkatkan.
Dengan peluncuran BLE ini, Batam dikharapkan dapat menyamai rekor pertumbuhan ekonomi di Morowali, Sulawesi Tengah, yang setelah dibangun kawasan industri di sana pertumbuhan ekonominya melonjak jadi 17%.
"Anda lihat itu Morowali pertumbuhannya 17% sekarang. Kenapa? Karena diberikan kepercayaan. Kita lindungi mereka (investor)," ucapnya.
Luhut pun mengungkapkan, jika nantinya perusahaan Bintan Alumina berproduksi di Pulau Bintan, daerah kepulauan Riau lainnya, maka kawasan di sekitar tersebut akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.
"Nanti kalau perusahaan Bintan Alumina sudah produksi pada Mei, maka Bintan akan begini terus," ucapnya, seraya menunjukkan isyarat tangan ke atas.
BLE akan menyederhanakan proses logistik di pelabuhan. Mulai dari pengangkutan, bongkar muat barang, dan proses administrasi. Sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih murah.
Pelabuhan Batuampar Batam, akan menjadi pilot projek dari terobosan tersebut. Melalui sistem BLE ini nantinya para eksportir dan importir dapat memantau ketersediaan sarana pengangkut, pergudangan, dan pembayaran dalam satu aplikasi.