close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
akil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menkominfo Rudiantara (kedua kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani (keempat kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (ketiga kiri), Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kiri), CEO Tokopedia
icon caption
akil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menkominfo Rudiantara (kedua kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani (keempat kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (ketiga kiri), Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kiri), CEO Tokopedia
Bisnis
Minggu, 18 Agustus 2019 18:29

Sri Mulyani: Dana pendidikan Rp505 T bisa dimanfaatkan startup

Dana pendidikan tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan.
swipe

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp505 triliun dalam APBN 2020 yang dapat dimanfaatkan oleh para penggerak ekonomi digital.

Ia mengatakan, dana pendidikan tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Tak hanya untuk mengembangkan kurikulum belajar seperti yang dilakukan aplikator Ruangguru, tetapi juga manajemen sekolah dan juga ide-ide lainnya.

"Mengelola dan running management of school itu luar biasa penting. Menurut saya, dapat menjadi ide untuk Anda," katanya di hadapan ribuan peserta Ignite The Nation Gerakan 1.000 Startup Nasional di Istora Senayan, Minggu (18/8).

Selain itu, lanjutnya, Kementerian Keuangan juga telah menyiapkan dana penelitian, dana abadi perguruan tinggi, dan dana kebudayaan. 

"Ada yang pernah mengkritik biaya untuk penelitian kecil, maka kami menaikkan biaya penelitian. Pada saat yang sama kami juga menaikkan dana abadi yang diberikan untuk perguruan tinggi. Lalu, untuk kebudayaan kami akan mulai membentuk dana abadi kebudayaan," ucapnya.

Namun, ia mengatakan, yang terpenting adalah memanfaatkan anggaran tersebut dengan ide dan eksekusi yang tepat.

"Karena banyak yang mengatakan kalau solusi pertama adalah harus ada uangnya, tapi uang is only one thing, uang tanpa ide, tanpa solusi, maka akan menjadi waste, bahkan bisa menjadi korupsi," ucapnya.

Sri pun menuturkan, tak hanya dana pendidikan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi digital. Tahun depan, katanya, telah disiapkan Rp72 triliun dana desa yang akan dibagikan kepada 75.000 desa yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan jumlah dana sebesar itu, masing-masing desa akan mendapatkan dana minimal hampir Rp1 miliar yang akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) yang ada di desa-desa dengan pemanfaatan teknologi digital.

Dia menjelaskan, dari merchant yang telah tergabung dengan e-commerce seperti Bukalapak dan Tokopedia saja sudah ada 11 juta UMKM yang tergabung. Untuk itu, diperkirakan para startup dapat terintegrasi dengan 75 juta desa.

"Tadi saya tanya Tokopedia sudah ada 6 juta UMKM yang bergabung, sedangkan Bukalapak ada 5 juta UMKM. If you can connect 5-6 juta warung penjual merchant, kenapa Anda tidak bisa menghubungkan 75 juta desa? Kenapa enggak bisa connect 75 juta Bumdes?" tantang Sri kepada penggerak ekonomi digital. 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan