close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan disrupsi teknologi dan komunikasi yang terjadi saat ini telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi global.  Alinea.id/Annisa Saumi
icon caption
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan disrupsi teknologi dan komunikasi yang terjadi saat ini telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi global. Alinea.id/Annisa Saumi
Bisnis
Rabu, 11 Desember 2019 20:05

Sri Mulyani: Disrupsi teknologi bikin ekonomi dunia tak pasti

Ketidakpastian ekonomi global karena disrupsi teknologi belum pernah terjadi di dunia selama ini.
swipe

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan disrupsi teknologi dan komunikasi yang terjadi saat ini telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi global. Hal ini sebelumnya tidak pernah terjadi di tingkat dunia.

Sri Mulyani menjelaskan ketidakpastian sebenarnya bukanlah hal baru. Setiap pemain ekonomi dan pembuat kebijakan tak pernah memiliki ilusi apabila dunia akan berubah memberikan kepastian.

"Pola dari ketidakpastian itu telah menjadi sangat tidak pasti. Jadi Anda akan menjadi sangat bingung dengan ketidakpastian yang sangat banyak," kata Sri di Jakarta, Rabu (11/12).

Di masa lalu, lanjut mantan Managing Director Bank Dunia tersebut, ketika berbicara soal ketidakpastian, hal itu disebabkan oleh data musiman tentang suatu situasi tertentu. Kadang-kadang, ketidakpastian juga disebabkan karena faktor geopolitik, keamanan, perang, atau dalam bentuk bencana alam yang sebagian bisa diprediksi.

"Tapi ketidakpastian saat ini disebabkan oleh teknologi dan komunikasi yang membuat sangat banyak informasi, data, interpretasi, statemen. Hal itu membuat banyak aksi dan reaksi," ujarnya.

Akibatnya, kata Sri, disrupsi tersebut telah membuat tahun 2019 yang seharusnya cemerlang sejak krisis finansial 2008, menjadi gelap. Ketika memasuki 2019, semua prediksi ekonomi direvisi turun kuartal per kuartal.

Namun, dengan ketidakpastian seperti ini, Sri bilang ekonomi Indonesia masih cukup mampu bertahan meskipun terkena dampak perlambatan ekonomi global. Sebab, respon kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia mampu menahan perlambatan ekonomi global.

"Ekonomi kita juga menderita akibat melemahnya ekonomi global hingga kuartal III-2019. Apa yang kita perlu lakukan saat ini adalah memastikan permintaan domestik bisa merespon melemahnya ekonomi global," tuturnya.

Untuk diketahui, proyeksi pertumbuhan ekonomi global terus direvisi ke bawah. Pada 2019 pertumbuhan ekonomi global diprediksi hanya sebesar 3%, turun dari 2018 sebesar 3,6% dan 2017 sebesar 3,8%. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi diharapkan membaik ke 3,4%.

Sementara, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 sebesar 5,1%. Hingga akhir 2019, Bank Dunia menyebut ekonomi Indonesia tumbuh 5%.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan