Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap, peran penting Badan Layanan Umum (BLU), dalam memeratakan pembangunan di Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, terluar, dan termiskin.
"Sehingga mereka yang tertinggal, tidak semakin tertinggal karena adanya pandemi Covid-19," katanya dalam acara BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi, Jumat (19/3).
Dia memaparkan, pada tahun lalu, BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) telah berhasil membantu 1,2 juta UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Begitu juga dengan BLU Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) yang telah memberikan dukungan kepada 3,4 juta usaha Ultra Mikro (UMi).
Tak hanya itu, BLU di bawah Kementerian PUPR, yaitu Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), juga telah berhasil membantu 759.000 masyarakat berpenghasilan rendah untuk dapat memiliki rumah.
Selain itu, Sri Mulyani pun mengungkapkan peran BLU Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah Kemenkominfo yang berbagai infrastruktur yang telah dibangunnya sangat berguna dalam situasi pandemi Covid-19 ini.
Adapun BAKTI telah berhasil membangun jaringan akses internet untuk 144 lokasi dan destinasi pariwisata, serta 11.000 lokasi layanan publik dan juga pembangunan BTS di 1.682 lokasi.
"Betapa pentingnya peran BLU, yang menggambarkan upaya Indonesia untuk terus membangun yang berfokus kepada pemerataan, keadilan, dan memberi pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Selain itu, BLU dalam kurun waktu 10 tahun terakhir juga bergerak semakin mandiri. Pada 2012 porsi dari PNBP terhadap keseluruhan anggaran BLU adalah 53,7%, di mana 46,3% BLU masih bergantung pada APBN.
Namun pada 2020, porsi PNBP naik menjadi 79,21%, dan ketergantungan terhadap APBN menurun menjadi 20,79%. Adapun penerimaan BLU pada 2020 mencapai Rp69,3 triliun, atau meningkat 139% sari target awal.
“Ini berarti BLU makin mandiri dan oleh karena itu profesionalisme di dalam pengelolaan keuangannya menjadi baik,” ucapnya.