PT Surya Semesta Internusa Tbk. telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp300 miliar hungga Agustus 2019 ini. SSIA menganggarkan capex sebesar Rp600 miliar pada tahun ini.
Direktur SSIA The Tjok Tung mengatakan dana tersebut telah digunakan untuk mengakuisisi lahan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lahan akuisisi tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur kawasan industri Subang fase I.
"Dana capex yang terserap seluruhnya kami gunakan untuk mengakuisisi lahan di Subang. Kami telah mengakuisisi total 1.100 hektare (ha) sampai saat ini," kata Tjok Tung, di Jakarta, Senin (30/9).
Tjok Tung mengatakan kawasan industri fase I ini akan dibangun di atas 250 ha lahan akuisisi. Tjok Tung melanjutkan, dari 1.100 lahan, baru 250 ha saja yang bisa dibangun karena berada di satu tempat. Sementara, sisanya masih terpisah-pisah.
"Yang penting stok lahan tersedia. Fase pertama selesai, kita bisa jual lagi enggak harus beli 2.000 ha baru dikembangkan," ujar Tjok Tung.
Sebagai informasi, perseroan menargetkan untuk mengakuisisi sebanyak 2.000 ha lahan dalam waktu empat hingga lima tahun ke depan. Tahun 2019 ini, perseroan menargetkan untuk mengakuisisi lahan seluas 160 ha dan hingga semester I-2019 ini perseroan telah menambah lahan seluas 60 ha.
Sementara untuk anggaran capex tahun depan, Tjok Tung mengatakan, SSIA akan menganggarkan sejumlah Rp500 miliar-Rp600 miliar, sama dengan tahun ini. Capex tersebut rencananya sebagian besar akan digunakan untuk akuisisi lahan.
Tjok Tung melanjutkan guna mempercepat pengembangan proyek kawasan industri Subang, anak usaha SSIA, PT Suracipta Swadaya (SCS) telah menandatangani komitmen Perjanjian pinjaman dengan International Finance Corporation (IFC).
Sementara, untuk opsi pendanaan lain seperti Obligasi, Tjok Tung mengatakan perseroan belum akan menerbitkan surat utang dalam waktu dekat. Sebab, SSIA melihat penerbitan obligasi untuk sektor properti masih kurang baik karena bunganya tinggi dan tenornya pendek.