Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan renovasi Stadion Manahan, Surakarta dengan investasi senilai Rp301,3 miliar.
Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto mengatakan stadion sepak bola dengan kapasitas 25.000 penonton ini akan dibangun menjadi serupa Stadion Gelora Bung Karno mini.
"Mini GBK artinya akan mengikuti standar FOP di FIFA Regulation. Kemudian tribun yang tadinya terbuka menjadi tertutup dan single seat," kata Iwan di Jakarta, Senin (20/8).
Proses renovasi dan pengembangan akan dilaksanakan dalam kontrak tahun jamak selama 407 hari kalender oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk., KSO PT Penta Rekayasa dan ditargetkan selesai pada tanggal 30 September 2019, dengan lingkup kegiatan meliputi pekerjaan struktur revitalisasi stadion pada bangunan tribun barat, tribun timur, tribun utara, tribun selatan, dan pekerjaan field of play.
Stadion yang secara geografis letaknya cukup strategis ini merupakan salah satu yang paling representatif dalam menggelar event olahraga skala nasional dan internasional. Stadion Manahan Surakarta juga pernah menjadi tuan rumah event olah raga difabel terbesar di Asia Tenggara dan Asean Paragames 2011.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan untuk mengembangkan Stadion Manahan ini, Kementerian PUPR akan bekerja sama juga dengan pemerintah kota Solo. Dia mengungkapkan seluruh kawasan Manahan akan terintegrasi dengan fasilitas milik kota.
"Flyover Manahan sudah ditangani di Direktorat Jenderal Bina Marga. Kemudian ada penanganan banjir yang ada di di sekitar Manahan. Itu ditangani Direktorat Jenderal Sumber Daya Air," katanya.
Untuk penanganan kawasan di Manahan akan ditangani oleh pemerintah kota Solo, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU). Kemudian pada sekitar bangunan stadion juga akan dipercantik oleh Dinas Olahraga setempat. "Penanganan kawasan di Manahan akan ditangani oleh pemerintah kota Solo melalui Dinas PU," katanya.