close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17% sepanjang 2018)./AntaraFoto
icon caption
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17% sepanjang 2018)./AntaraFoto
Bisnis
Rabu, 20 Februari 2019 14:44

Stanchart dan BNP Paribas optimistis pada ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh pemulihan sektor investasi swasta
swipe

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 akan tetap terjaga karena didukung pengeluaran belanja infrastruktur pemerintah dan peningkatan daya beli rumah tangga.

Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh pemulihan sektor investasi swasta yang mampu mengimbangi permintaan eksternal yang moderat.

"Tahun ini merupakan tahun yang menarik, di mana keputusan finansial dan berinvestasi akan dipengaruhi nuansa politik mengingat ada pemilu yang segera berlangsung," kata Rino.

Namun demikian, Standard Chartered optimistis pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap terjaga didorong oleh fundamental ekonomi yang kuat.

"Dengan melihat peluang dan landasan yang kuat tersebut, kami terus mencari solusi untuk dapat memenuhi kebutuhan berinvestasi bagi nasabah melalui produk-produk inovatif bank," kata Rino.

Sementara PT BNP Paribas Investment Partners (BNP Paribas IP) berkeyakinan,
Indonesia akan memiliki potensi pertumbuhan di 2019. 

Presiden Direktur BNP Paribas IP Vivian Secakusuma,  mengatakan, 2018 merupakan tahun yang menantang bagi pasar negara berkembang secara umum, termasuk Indonesia, dengan berbagai kejadian di pasar global, terutama perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta risiko di pasar Eropa di tengah diskusi Brexit.

Menyikapi hal tersebut, BNP Paribas IP menyarankan investor
tetap waspada dan terus memantau perkembangan pasar modal serta prospeknya untuk tahun ini.

Pada 2019, prospek pertumbuhan global diperkirakan akan mengalami sedikit
perlambatan, namun demikian pasar negara berkembang yang mempunyai prospek lebih baik dalam jangka panjang.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global diproyeksikan melambat, tetapi masih akan berada di atas tren jangka panjangnya yaitu, di 2,9% per tahun. Pertumbuhan PDB di AS diperkirakan akan kembali normal pada 2019 karena efek stimulus pajak yang memudar dan perkiraan diberhentikannya suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Sentral Amerika (The Fed) setelah dua kali
peningkatan pada awal semester tahun ini.

Ketegangan perdagangan antara AS dan Cina diperkirakan akan terus berlangsung dan dapat menekan pertumbuhan di kedua negara tersebut, yang berdampak pada pelemahan prospek mata uang dolar AS dan RMB. Namun, hal ini diharapkan dapat membawa stabilitas pada mata uang di negara berkembang.  

BNP Paribas IP melihat perekonomian Indonesia akan membaik secara bertahap dengan estimasi pertumbuhan PDB yang lebih tinggi yaitu, di 5,2% year-on-year (YoY) untuk 2019. Kondisi ekonomi diperkirakan akan stabil di tengah inflasi yang
terkendali dan mata uang yang lebih stabil, karena harga minyak yang melemah dan berkurangnya tekanan untuk pasar negara berkembang secara keseluruhan.

BNP Paribas IP memproyeksikan tingkat inflasi dapat stabil di kisaran 3,75% per tahun dengan nilai tukar mata uang dolar AS ke Rupiah di Rp14.300–14.800 pada akhir 2019. (ant)

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan