Strategi beriklan tepat sasaran di dunia digital
Umar Malik agaknya sudah hafal betul dengan seluk beluk marketplace. Berbagai strategi memperluas pasar di tempat berjualan daring sudah dipahaminya. Mulai dari menentukan foto produk yang akan dipasang di halaman toko online-nya hingga bagaimana cara meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh platform.
Setelah sebelumnya hanya menjadi dropshipper, Umar memutuskan memulai usaha dengan brand-nya sendiri. Dengan modal Rp10 juta, Umar pun segera memulai usahanya sendiri pada September 2018 yang dinamainya Qotaqu. Fokus penjualan pada produk kotak kemasan souvenir pernikahan (packaging wedding souvenir).
Namun, seiring berjalannya waktu dan mulai banyaknya penjual-penjual kecil bermunculan dari berbagai marketplace, Umar mulai memperbanyak variasi produknya. Kini, dia juga menjual kotak-kotak kemasan dengan berbagai ukuran dan bentuk untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut.
“Harapannya, dengan adanya Qotaqu, kami bisa membantu partner terutama UKM sebagai media promosi mereka. Sudah banyak partner yang menggunakan box packaging Qotaqu,” jelas laki-laki 26 tahun ini.
Lapaknya di salah satu marketplace, Tokopedia misalnya cukup berkembang pesat. Menurutnya, layanan iklan di ‘Toko Hijau’ efektif meningkatkan kunjungan calon pembeli alias traffic. Ia menilai Tokopedia lebih unggul dalam sistem UI & UX, yang dapat dilihat dari dashboard laporan penjualan yang rapi dan halaman toko yang enak dilihat.
Di Tokopedia, ia memasang TopAds dengan harga minimal Rp250 dan maksimal Rp5.000 per klik. Selain itu, biaya admin alias biaya jasa aplikasi menurutnya lebih adil, lantaran jika pembeli (buyer) hendak membeli tanpa promo gratis ongkir, dia akan dikenakan biaya admin 1% dari nilai transaksi. Sebaliknya, jika pembeli memesan barang dengan promo gratis ongkir, dia akan dikenai biaya admin sebesar 2,5% dari nilai transaksi.
Menurutnya, dalam berjualan online penting bagi penjual untuk terus meningkatkan traffic kunjungan calon pembeli di tokonya. Karena itulah, Umar menganggap bahwa pemasangan iklan cukup penting bagi pengembangan bisnisnya. Dengan memasang iklan sebesar Rp260.000, dirinya dapat meningkatkan traffic lebih dari 800 kunjungan.
“Ini jelas bisa juga untuk meningkatkan penjualan. Karena semakin sering toko kita dilihat atau dikunjungi, akan semakin banyak juga yang beli,” ungkap pemilik bisnis kotak kemasan yang dapat menjual hingga ribuan barang dalam satu bulan ini.
Kampanye brand besar
Tidak hanya UMKM yang membutuhkan strategi beriklan dengan cermat. Brand besar pun mulai memasang strateginya dalam pemasaran digital. Seperti halnya dilakukan Samsung Electronic Indonesia dengan memanfaatkan layanan Tokopedia Marketing Solutions.
Head of MX Online Business Samsung Electronics Indonesia Desny Tjung bilang, untuk mendorong penjualan produk-produknya terutama ponsel pintar kategori premium, Samsung mengadakan kampanye eksklusif Super Brand Deals. Dari kampanye tersebut, jenama ponsel asal Korea Selatan ini menawarkan berbagai promosi menarik seperti diskon hingga 90%.
“Fokus Samsung adalah terus memenuhi kebutuhan konsumen melalui serangkaian produk smartphone dan gadget berkualitas di segala kelas,” kata Desny, dalam keterangannya kepada Alinea.id, Rabu (14/12).
Untuk mendukung tujuan tersebut, Samsung menggunakan solusi iklan menyeluruh dari Tokopedia Marketing Solutions, diantaranya penggunaan Dynamic Channel pada halaman utama Tokopedia yang membantu Samsung mendapatkan eksposur yang lebih luas ke audiens yang spesifik, yakni seluruh penggemar handphone dan gadget. Selain itu, untuk menjangkau pengguna yang terindikasi telah memiliki minat belanja produk handphone dan gadget, Samsung menggunakan solusi iklan TopAds dan Tokopedia Display Network.
Kemudian, Samsung juga memanfaatkan solusi iklan Broadcast Chat dan Notification Ads untuk memaksimalkan presence di seluruh consumer touch points. “Kampanye Super Brand Deals di Tokopedia yang didukung dengan pengoptimalan iklan Tokopedia Marketing Solutions berhasil membantu kami menjangkau audiens yang tepat di segmen online,” imbuhnya.
Hal ini terlihat dari jumlah pesanan yang meningkat hingga 121%, dengan investasi iklan yang dilakukan juga sangat efektif dengan tingkat RoAS (Return of Ad Spend) mencapai 18,38 kali lipat. Peningkatan ini praktis membuat pendapatan perusahaan selama periode kampanye, yakni pada 4-10 Juli 2022 melonjak hingga 139%.
“Keberhasilan kolaborasi pertama ini tentunya menjadi milestone Samsung dan Tokopedia untuk berkolaborasi di kampanye inovatif lain kedepannya,” tutur Desny.
Selain Samsung, ada pula Frisian Flag Indonesia yang juga mencatatkan lonjakan pendapatan hingga 223% dan tingkat pengembalian investasi iklan (Return of Ad Spend/RoAS) mencapai 10,7 kali lipat saat merayakan World Milk Day pada Juni lalu. Capaian ini pun dibarengi dengan peningkatan jumlah pengguna dan pesanan yang masing-masing sebesar 173% dan 297%.
Digital Transformation Director Frisian Flag Indonesia Mutia Murwanti bilang, capaian ini berhasil didapatkan setelah perusahaan memanfaatkan paket Marketing Solutions Premier yang ditawarkan Tokopedia. Di mana dalam paket ini, produsen susu tersebut mendapatkan fitur promosi berupa Dynamic Channel, BroadCast Chat, Search Autocomplete, dan TopAds selama delapan hari masa perayaan.
“Dalam perayaan World Milk Day, Frisian Flag ingin menekankan pentingnya minum susu secara rutin. Perusahaan bertekad untuk menghadirkan kebaikan susu kepada masyarakat Indonesia secara rutin setiap hari,” ungkapnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Frisian Flag pun berpartisipasi dalam Tokopedia Parents Festival dan memberikan diskon hingga 50%. Di mana melalui layanan solusi pemasaran ini, kampanye ditampilkan di berbagai inventori yang dimiliki Tokopedia Marketing Solutions, dengan harapan dapat meningkatkan eksposur yang lebih luas kepada konsumen di kategori Ibu dan Anak.
“Dan Tokopedia adalah partner yang telah membantu kami mewujudkan keinginan tersebut. Ke depan, kami akan terus melanjutkan strategi media pemasaran yang tepat dengan Tokopedia Marketing Solutions,” ujar Mutia.
Strategi memperluas penjualan
Bagi pelaku usaha kecil, marketplace memang merupakan salah satu media pemasaran yang dapat memperluas penjualan. Namun, untuk meningkatkan penjualan secara signifikan, penjual tidak bisa hanya mengandalkan pertumbuhan organik saja karena akan membutuhkan waktu lama. Sekalipun toko online yang dimiliki UMKM itu sudah dibina langsung oleh e-commerce.
Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM bersama salah satu platform e-commerce, yang mengungkapkan bahwa dari 1.000 pelaku usaha yang didampingi platform lokapasar, hanya 400 saja yang membuka akun toko online. Kemudian, dari 400 toko daring itu hanya 40 toko yang berhasil mencatatkan transaksi pertama.
“Ini jelas jauh dari yang ditargetkan, yaitu mereka bisa ada repeat order,” kata Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari, saat dihubungi Alinea.id, Rabu (14/12).
Oleh karenanya, untuk mencapai tujuan tersebut penjual membutuhkan strategi penjualan yang tepat. Dalam kesempatan terpisah, Managing Partner Investree Yuswohady bilang, setidaknya ada dua cara agar UMKM dapat mencatatkan penjualan berulang di marketplace.
Pertama, dengan menggunakan konten marketing atau aktif membuat dan mengunggah konten-konten menarik di berbagai macam sosial media. “Kemudian bisa juga dengan memanfaatkan media iklan atau pemasangan ads dan ini berbayar,” ujar dia, kepada Alinea.id, Kamis (15/12).
Pemasangan iklan, dalam hal ini adalah iklan digital (digital advertising) dapat dilakukan di banyak tempat atau media, mulai dari e-commerce tempat penjual itu membuka tokonya atau dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram hingga Google yang juga menyediakan layanan iklan berbayar. Meski begitu, jika memasang iklan di media sosial atau media lainnya, penjual harus mengingat untuk menghubungkan iklan tersebut dengan link toko daring miliknya.
Tidak hanya itu, Yuswohady juga mencatat, yang terpenting dalam meningkatkan penjualan di lokapasar ialah dengan kekonsistenan dalam memasang iklan. Sebab, untuk menjaring pembeli yang telah ditargetkan, tidak cukup hanya sekali dua kali saja dalam mempromosikan toko maupun produk melalui iklan.
“Yang menguntungkan dari berjualan di e-commerce adalah kita bisa menargetkan pasar yang kita inginkan. Dari usia berapa pembeli itu, atau dari daerah mana dia, sampai mereka sukanya apa, itu bisa ditargetkan,” imbuh dia.
Tapi, jika iklan tidak dilakukan dengan konsisten, hal ini akan membuat penjualan sulit berkembang. Karena itu, menurutnya tak masalah bagi penjual untuk menyisihkan sedikit modal usahanya untuk memasang iklan, karena cara ini akan efektif untuk menjaring pasar yang ditargetkan.
“Kalau iklan tidak konsisten, itu juga akan lama untuk mencari target pasar,” tutur pakar marketing ini.
Kondisi ini jelas disayangkan, apalagi pertumbuhan pasar e-commerce nasional cukup menjanjikan. Dalam laporannya, Meta dan Bain & Company menaksir, nilai penjualan bruto (gross merchandise value/GMV) e-commerce Indonesia akan mencapai US$56 miliar atau sekitar Rp862,4 triliun (kurs Rp15.400 per dolar AS) pada tahun 2022.
Nilai ini mengalami kenaikan 14% dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$49 miliar. Kenaikan GMV ini seiring dengan meningkatnya populasi konsumen digital di dalam negeri. Bahkan, menurut laporan konsumen digital Indonesia mencapai 168 juta orang, menjadi yang terbesar dibanding negara Asia Tenggara lainnya. Sementara itu, pada tahun 2027 GMV e-commerce diprediksi akan mencapai US$121 miliar atau tumbuh 17% dalam lima tahun.
Solusi pemasaran digital
Sebagai platform e-commerce asli Indonesia, Tokopedia pun menghadirkan layanan baru, Tokopedia Marketing Solutions alias Solusi Pemasaran Tokopedia. Layanan ini dipersembahkan baik bagi UMKM maupun brand besar agar dapat meraup potensi besar penjualan digital di tanah air.
“Tokopedia Marketing Solutions merupakan solusi pemasaran menyeluruh dari Tokopedia untuk membantu pelaku bisnis mencapai tujuan promosi dan menghasilkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” jelas VP of Marketing Solutions Tokopedia Edwin Chayadi, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (22/9).
Tidak terbatas hanya pada UMKM, solusi pemasaran ini pun dapat dimanfaatkan oleh berbagai pelaku bisnis dari berbagai skala yang sudah memiliki lapak di Tokopedia. Sebab, melalui layanan ini, marketplace di bawah Grup GoTo ini menawarkan jangkauan lebih luas kepada calon pembeli yang notabenenya merupakan pengguna Tokopedia.
Tidak hanya itu, dengan layanan yang memaksimalkan pemanfaatan iklan ini juga dapat memperbanyak kehadiran (presence) toko di seluruh riwayat pembelian konsumen (consumer purchase journey). Mulai dari saat konsumen tersebut mengeksplor halaman utama akun miliknya, mencari produk, ataupun dari media sosial Tokopedia.
Di saat yang sama, Tokopedia Marketing Solutions juga bisa membantu pelaku bisnis menargetkan iklan ke profil konsumen yang tepat. Hal ini dapat tercapai karena dengan layanan ini Tokopedia akan selalu memasarkan toko milik pelaku bisnis (Always-on-Marketing).
“Dengan Always-on-Marketing, akan memberikan kemudahan dalam membuat, mengelola, dan memaksimalkan iklan dengan teknologi. Sehingga pelaku bisnis bisa lebih fokus mengembangkan usahanya,” tambah Edwin.
Sementara itu, dengan layanan ini pelaku usaha bisa memanfaatkan berbagai kanal promosi yang ditawarkan, seperti menggunakan promosi di halaman utama Tokopedia. Di mana dengan ini, diharapkan dapat menciptakan jangkauan konsumen yang lebih luas. Tidak hanya itu, media promosi ini juga bisa menargetkan calon konsumen berdasarkan ketertarikannya.
Kemudian, pelaku bisnis juga bisa menggunakan fitur beriklan atau TopAds untuk membantu mereka dalam memaksimalkan return of investment (RoAS) dengan menayangkan iklan produk yang relevan kepada calon pembeli secara massif. Fitur ini, kata Edwin, memiliki keunggulan berupa penargetan calon konsumen berdasarkan kata kunci (keywords) tertentu, always-on-machine learning, memanfaatkan model pembelian yang efisien (CPC/CPM), dan kontrol penuh atau dalam hal ini masifnya iklan akan disesuaikan dengan budget yang dikeluarkan oleh pelaku bisnis.
“Pemasangan iklan bisa juga di fitur Pencarian. Kemudian ada pula fitur iklan di halaman Notifikasi dan Pesan,” tuturnya.
Fitur ini mencakup juga Broadcast Chat untuk mempromosikan produk langsung di inbox atau kotak masuk pengguna, Push Notifications agar penjual bisa mengirim pesan promosi untuk mengarahkan calon pembeli ke halaman toko dan Notification Center berupa promosi akan muncul di halaman notifikasi pengguna. Di saat yang sama, penjual yang menggunakan Tokopedia Marketing Solutions juga bisa beriklan dalam sebuah permainan interaktif, seperti Tap Tap Kotak yang berhadiah kupon atau cashback.
“Selain itu bisa juga mempromosikan produk maupun toko melalui tayangan di kanal streaming Tokopedia Play, serta memaksimalkan media sosialnya menggunakan Collaborative Ads bersama Tokopedia,” ujar Edwin.
Sementara itu, meskipun belum lama diluncurkan, Edwin mengaku layanan ini cukup efektif untuk meningkatkan bisnis para pelaku usaha di marketplace yang telah eksis sejak 2009 ini. Hal ini terlihat dari pertumbuhan nilai investasi iklan yang tumbuh hingga 17 kali lipat per semester-I 2022. Di saat yang sama, jumlah mitra strategis dari penjual berskala menengah pun tercatat tumbuh sebanyak 30 kali lipat.
“Berbagai pelaku bisnis di Indonesia dari berbagai skala dan kategori, telah merasakan manfaat dari Tokopedia Marketing Solutions. Misalnya sebuah brand fesyen berhasil mendapatkan peningkatan sebesar 103% pada rata-rata jumlah pesanan,” lanjutnya.
Ada juga sebuah perusahaan barang konsumen (fast moving consumer goods/FMCG) yang memperoleh 146% peningkatan pendapatan dan peningkatan jumlah pemesanan 169%. Serta brand makanan dan minuman yang mendapatkan peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 156% dan 279% pada rata-rata jumlah pemesanan.
“Ke depannya, Tokopedia Marketing Solutions akan terus berupaya membantu pelaku bisnis di Indonesia dari berbagai skala dan kategori, untuk mengakselerasi performa bisnis mereka di Tokopedia guna membantu pemulihan ekonomi nasional lewat pemanfaatan kanal digital,” tegas Edwin.