CEO dan Co-Founder GoWork Vanessa Hendriadi Li mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap bisnis coworking space di Indonesia, karena banyak masyarakat yang harus bekerja secara work from home dan adanya ketidakpastian dunia usaha yang harus dihadapi.
“Tentunya dampak yang kami rasakan, dan juga seperti yang kami perkirakan, karena banyak sekali culture work from home pada saat pandemi dimulai. Tentunya itu sangat memukul okupansi kami. Okupansi kami sebelum pandemi itu dilevel 80% sampai 100%, namun setelah pandemi dimulai pada Juni tahun lalu, okupansi kami menurun. Yang dulunya 80% menjadi 50% karena banyaknya work from home dan ketidakpastian yang harus dihadapi, jadinya cukup signifikan untuk kita saat ini,” tutur Vanessa dalam acara Power Breakfast di kanal Youtube IDX Channel, Senin (6/9).
Vanessa mengatakan, hingga saat ini GoWork masih beroperasi sampai sekarang bahkan mulai membuka beberapa cabang baru, karena ia melihat kesempatan-kesempatan baru dari pandemi Covid-19 bagi bisnis coworking space.
“GoWork mulai dari pandemi sampai sekarang tidak menutup satupun lokasi. Justru di awal tahun ini, kami mulai buka beberapa cabang lagi, karena kami melihat adanya demand baru dari market atau perusahaan yang sebelumnya belum kami alami. Jadi ada kesempatan baru yang bisa kami lihat dari pandemi ini,” tutur Vanessa.
Vanessa juga membagikan strategi yang digunakan GoWork untuk bertahan di tengah pandemi. Menurutnya, harus berusaha setransparan mungkin dari semua informasi yang diketahui mengenai pasar dan situasi makro. Ia juga menjelaskan, karena ini adalah masalah yang tidak bisa diantisipasi, efisiensi perlu dilakukan sejak awal. Yaitu dengan melakukan negosiasi ulang dengan para pemilik gedung karena mereka adalah partner stakeholder, jadi memiliki relasi yang baik dengan partner bisnis adalah sebuah investasi yang tidak ternilai.
“Walaupun kami tidak menutup lokasi, namun ada beberapa lokasi yang awal tahun ini kami efisiensikan. Terjadi pengurangan area, tetapi tidak menutup lokasi tersebut. Tentunya kami juga melihat dari lokasi-lokasi yang demand-nya terus tumbuh atau stabil, dan yang mana belum adanya perbaikan. Untuk area-area yang tidak ada perbaikan itu, kami melakukan efisiensi area.” tutur Vanessa.
Vanessa juga menjelaskan, protokol kesehatan menjadi salah satu hal terpenting dan harus diprioritaskan untuk menjaga keselamatan karyawan dan anggota, seperti penggunaan access card, hand sanitizer, masker, physical distancing, untuk memastikan bahwa protokol kesehatan sangat-sangat ketat.
Vanessa menjelaskan coworking space harus mulai mengedukasi market, seperti para startup yang tidak memiliki dana untuk membangun kantor sendiri, membayar security deposit dan kontrak selama lima sampai sepuluh tahun langsung dengan gedungnya. Dengan begitu mereka akan menemukan suatu benefit dan value dengan meletakan semua anggota dalam coworking space.