Pandemi Covid-19 membuat dunia usaha menyesuaikan cara kerja dan operasional perusahaan. Hal ini menjadi tantangan yang tidak mudah, termasuk bagi sektor pertambangan.
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. (INDY) Arsjad Rasjid mengatakan, sejak pandemi, perseroan fokus melihat operasi perusahaan dan realitas baru yang harus dihadapi perseroan. Arsjad mengatakan pihaknya melupakan dulu kapan pandemi akan berakhir.
"Jadi setidaknya selama satu atau dua tahun, kita akan bersama dengan pandemi ini. Makanya continuity plan harus kami buat," kata Arsjad dalam webinar virtual business opportunities during Covid-19, Sabtu (21/11).
Sejak pandemi, perseroan membuat pusat isolasi di seluruh tambang mereka untuk 8.000 pekerja. Selain itu, perseroan juga melakukan investasi di rapid test dan PCR test.
Perseroan pun membuat aturan, siapapun yang akan masuk ke area tambang, harus melakukan isolasi terlebih dahulu.
Selain berfokus pada kesehatan dan keselamatan pekerja, manajemen Indika Energy juga tetap fokus untuk beroperasi mencapai target produksi.
"Di sisi lain bicara soal energi, karena roda perekonomian berhenti, dengan sendirinya seluruh permintaan untuk energi turun dan harga komoditas turun. Ini menjadi satu hal yang kami hadapi," ujarnya.
Perseroan, lanjutnya, melakukan upaya seperti efisiensi biaya, optimalisasi belanja modal, dan menjaga posisi kas.
"Dalam waktu yang sama, kami jaga cash. Cash is king dalam hal seperti ini," tuturnya.