Penyaluran subsidi liquified petroleum gas (LPG) ditargetkan akan dilakukan secara tertutup. Mengenai rencana ini PT Pertamina (Persero) menyebut masih dalam proses pembahasan.
"Ini masih dalam proses pembahasan," papar Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting kepada Alinea.id dikutip Rabu, (29/12).
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengatakan saat ini sudah terjadi disparitas harga antara LPG subsidi dan nonsubsidi.
Kondisi ini, menurutnya bisa membuat semakin banyak masyarakat yang beralih ke LPG subsidi padahal sebenarnya dia masuk ke dalam golongan mampu.
"Disparitas semakin menganga sehingga memicu konsumen beralih ke LPG subsidi," jelasnya.
Oleh karena itu, demi mencegah beralihnya masyarakat ke LPG subsidi maka penyaluran subsidi skemanya harus diubah. Dari mulanya sistem terbuka menjadi sistem tertutup.
"Untuk mencegah migrasi itu, perlu diubah distribusi LPG 3 kg dari distribusi terbuka menjadi tertutup," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika subsidi tertutup diberlakukan kemungkinan akan terjadi perubahan pola konsumsi LPG. Dari mulanya LPG 3 kg akan bergeser ke LPG nonsubsidi.
"Kalau pakai distribusi tertutup konsumen LPG 3 kg semakin sedikit. Penjualan LPG 3 kg akan turun. Cuman kemungkinannya penjualan LPG nonsubsidi akan naik," paparnya.