close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo PT Super Energy Tbk. (SURE). Foto istimewa
icon caption
Logo PT Super Energy Tbk. (SURE). Foto istimewa
Bisnis
Senin, 21 Desember 2020 13:49

Super Energy siapkan belanja modal Rp100 miliar pada 2021

Permintaan yang besar tersebut membuat perseroan berani melakukan ekspansi terus menerus untuk menyediakan suplai gas.
swipe

PT Super Energy Tbk. (SURE) optimistis kondisi fundamental makro ekonomi yang membaik akan mendorong kinerja perseroan 2021.

Emiten yang bergerak di sektor perdagangan minyak, gas, dan hawa transportasi ini melihat, permintaan terhadap gas masih cukup besar, dengan suplai yang terbatas. Hal ini menurut perseroan menjadi sentimen positif yang kuat.

"Sentimen paling penting itu fundamental ekonominya, atau struktur bisnis kita. Di mana terlihat sekali permintaan itu lebih besar dari suplai. Itu sentimen positif yang kuat," kata Direktur Utama Super Energy Agustus Sani Nugroho, Senin (21/12).

Permintaan yang besar tersebut membuat perseroan berani melakukan ekspansi terus menerus untuk menyediakan suplai gas. Agustus pun mengatakan, akan terus mencari sumber gas baru pada tahun depan.

Seperti diketahui, perseroan sejak 6 November 2020 memulai proses akuisisi PT Energy Mina Abadi (EMA). Akuisisi ini dilakukan emiten berkode saham SURE ini, untuk menemukan sumber-sumber gas baru dan melakukan ekspansi pasar di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Dengan mengakuisisi EMA, perseroan mendapatkan tiga tambahan anak perusahaan lagi. Sehingga, perseroan memiliki total lima anak usaha yang terkonsolidasi.

"Ini merupakan langkah korporasi kami yang signifikan dan besar. Ini akan mendorong sentimen positif, bahwa kami siap terus mengembangkan pasar di wilayah yang baru," ujar dia.

Untuk mendukung rencana tersbeut, perseroan pun berencana menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp100 miliar untuk tahun depan. Direktur SURE Andreas Sugihardjo Tjendana mengatakan, dana capex tersebut akan berasal dari modal perseroan sendiri.

"Capex tersebut rencananya digunakan untuk penambahan armada dan beberapa investasi lagi," tutur Andreas.

Dengan rencana-rencana tersebut, perseroan memproyeksikan topline mereka pada tahun depan akan mencapai Rp683 miliar, dengan bottom line Rp80 miliar.

"Itu proyeksi tahun depan, pasti meningkat dari tahun ini, karena tahun depan lima anak usaha yang terkonsolidasi sudah beroperasi," ucapnya. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan