PT Bank Central Asia Tbk. merespons kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada kamis (17/5) lalu.
Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan, pihaknya memutuskan untuk mengerek suku bunga deposito sebesar 25 basis poin (bps), berlaku per 1 Juni 2018 mendatang.
"Kami mulai naikkan (bunga) deposito 0,25%. Ini kami antisipasi saja, kan bunga acuan naik," ujar Direktur BCA Suwignyo Budiman di sela acara buka puasa dengan media di Hotel Indonesia Kempinski, Senin (28/5).
Suwignyo mengungkapkan porsi terbesar penempatan deposito berada di tenor satu bulan dengan bunga saat ini di kisaran 4,5%.
Meskipun bunga deposito naik, ia mengaku masih akan menahan suku bunga kredit. Pasalnya, perusahaan masih memperhatikan perkembangan kondisi permintaan pasar dan likuiditas yang masih mencukupi.
"Suku bunga kredit kami masih belum ada perubahan. Yang pasti bunga kredit itu naik kalau bunga deposito mulai naik," ungkapnya.
Jadi, Suwigno menjelaskan, jika suku bunga acuan BI kembali naik, misalnya, bunga deposito yang ditawarkan BCA pun kemungkinan akan naik lagi dan tak tertutup kemungkinan suku bunga kredit harus ikut naik.
"Kalau bunga deposito naik, bunga tabungan naik, nanti kami rugi kalau suku bunga kredit tidak naik. Kredit mesti naik juga. Saya yakin langkah semacam ini juga dilakukan bank lain," jelas Suwignyo.
Menurut Suwignyo, kebijakan mengenai kenaikan suku bunga kredit baru akan dikaji usai Lebaran.
"Setelah Lebaran, kami nanti rapat dan baru kelihatan perlu menaikkan suku bunga kredit atau tidak. Kalau tidak perlu, ya tidak perlu kami naikkan," tuntasnya.