close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia telah memenuhi standar-standar internasional terkait pembangunan kereta ringan LRT. / Antara Foto
icon caption
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia telah memenuhi standar-standar internasional terkait pembangunan kereta ringan LRT. / Antara Foto
Bisnis
Selasa, 26 Juni 2018 04:38

Tanggapi Prabowo, Luhut pastikan LRT penuhi standar internasional

Tudingan adanya penggelembungan dana proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) oleh Prabowo Subianto ditepis Luhut Pandjaitan.
swipe

Tudingan adanya penggelembungan dana proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) oleh Prabowo Subianto ditepis Luhut Pandjaitan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia telah memenuhi standar-standar internasional terkait pembangunan kereta ringan LRT.

Hal itu disampaikan Luhut untuk menampik pernyataan Ketua Umum Dewan Pimpinan (DPP) Partai Gerindra sekaligus calon presiden Prabowo Subianto

Tak hanya Prabowo, sejumlah politisi juga menyatakan terkait pembangunan LRT yang dinilai terlalu mahal hingga ditengarai ada upaya mark up menaikkan nilai investasi proyek untuk kepentingan tertentu.

"Kami gunakan anak-anak muda yang menghitung semuanya dan kami pakai standar dari Prancis. Kita beli model itu yang nanti kita juga bisa jual ke orang lain. Sudah ada studi-studinya, jadi standar-standar internasional sudah sangat kita penuhi. Jadi kalau enggak ngerti, enggak usah ngomong," tuturnya dilansir Antara, Senin (25/6).

Luhut juga ingin meluruskan informasi mengenai biaya pembangunan LRT. Menurut dia, berdasarkan informasi yang valid, rata-rata proyek pembangunan LRT akan membutuhkan investasi sekitar Rp400 miliar per kilometer atau sekitar US$28 juta.

Konstruksi LRT yang melayang (elevated) juga dipastikan akan menambah biaya investasi dibandingkan dengan konstruksi di darat.

"LRT itu kalau US$8 juta per km, kasihan Pak Prabowo dapat informasi yang tidak pas. Kalau kita itu rata-rata Rp400 miliar per km. Di tempat lain ada yang Rp600 miliar per km ada juga yang sampai Rp1 triliun per km. Kalau elevated pasti lebih mahal. Jadi jangan gampang buat kesimpulan," ujarnya.

Saat ini, di Indonesia tengah dibangun jaringan transportasi massal LRT, yakni LRT Palembang, LRT Jakarta dan LRT Jabodebek. Selain untuk mengurai kemacetan, pembangunan LRT khususnya di Palembang dan Jakarta juga untuk mendukung perhelatan Asian Games Agustus mendatang.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan