Pengusaha Tanri Abeng menyebut pendekatan birokratis seperti yang dilakukan Indonesia tak efektif untuk menangani pandemi Covid-19. Menurut Tanri, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 seharusnya diisi oleh para ahli, bukan birokrat seperti menteri.
Tanri mengatakan penunjukan individu pada tim pengarah dalam Gugus Tugas Covid-19 cenderung mementingkan posisi daripada keahlian. Dia melihat dengan begitu banyak tim pengarah, tim pelaksana bisa kebingungan.
"Tim pengarah begitu banyak. apa tidak bingung tim pelaksana? Pengarah tak perlu terlalu banyak, tapi harus betul-betul memberi arahan," kata Tanri dalam webinar Indef, Selasa (12/5).
Birokrat, lanjut Tanri, dalam situasi krisis tidak menolong sama sekali. Bahkan, menurutnya, kehadiran birokrat bisa memperlambat penanganan pandemi Covid-19.
Tanri memberi contoh yang dilakukan gugus tugas Jerman dan Amerika Serikat. Di kedua negara tersebut, Tanri mengatakan orang-orang dalam gugus tugas tak berdasarkan posisi di pemerintahan, tapi keahlian.
Di AS, kata Tanri, Dr. Anthony Fauci yang merupakan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS masuk ke dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di AS.
"Kenapa di Indonesia tak dilibatkan para ahli seperti Pakar Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono atau sosiolog Imam Prasodjo?" ujar Tanri.
Menurut Tanri, dua nama tersebut saat ini bisa membantu pemerintah menangani sisi kesehatan dan gejolak sosial masyarakat.