PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) membeli 80% saham Aventis Pharma milik Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH (Sanofi). Proses akuisisi ditargetkan selesai pada Oktober 2022, sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada pendapatan perseroan secara tahunan mulai 2023.
Langkah strategis ini, diyakini akan menghadirkan produk-produk yang selaras dengan portofolio Kalbe, terutama di kelas terapi fokus, seperti diabetes dan kardiovaskular.
“Kami percaya kontribusi dari akuisis akan menambah pertumbuhan penjualan dari Kalbe sekitar 3%-4% pada 2023,” kata Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9).
Meski demikian, perseroan belum bisa mengungkapkan berapa nilai transaksi dari akuisisi tersebut. Manajemen perseroan mengatakan, transaksi akan didanai oleh kas internal atau pendanaan pinjaman bank.
“Berapanya, kami masih terikat confidential disclosure dengan Sanofi. Namun, yang pasti akan kami coba selesaikan transaksinya pada Oktober. Semoga akhir bulan depan sudah selesai,” ucap Karmin.
Dengan kondisi ekonomi yang mulai kembali pulih dan ekspektasi transisi Covid-19 ke arah endemi, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih tahun ini masing-masing di kisaran 11-15%.
Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen akan dipertahankan pada angka 45%-55%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.