Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menyebut, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dapat mencapai 7% terlalu optimis dan tidak realistis.
"Kuartal II memang kami perkirakan akan positif meski tidak seoptimis pemerintah yang sampai 7%. Kami tidak berani seyakin itu," katanya dalam webinar FMB9ID, Kamis (6/5).
Dia menjelaskan, Core memang melihat adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi pada kuartal I-2021, dan oleh karena itu memperkirakan bahwa di kuartal II-2021 akan terjadi pertumbuhan yang positif di kisaran 3%-4%, namun tak setinggi harapkan pemerintah.
Piter tak berani mematok angka pertumbuhan yang terlampau tinggi di kuartal II-2021 karena masih adanya berbagai risiko yang mengintai. Seperti adanya gelombang kedua Covid-19 yang telah menerpa negara-negara lain seperti India dan Inggris.
"Kita sudah on the track pada pemulihan ekonomi nasional, tetapi yang harus diingat masih ada risiko yang perlu dihadapi," ujarnya.
Sebelumnya, Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah optimistis bahwa laju perekonomian pada kuartal II-2021 dapat tumbuh hingga 7% ke atas karena melihat PDB harga konstan di kuartal I-2021 yang lebih tinggi di angka Rp2.703,1 triliun dibandingkan kuartal I-2020 yang hanya Rp Rp2.589,8 triliun.
"Apabila di kuartal I-2021 dipertahankan di Rp2.703 triliun, itu kita sudah dapat modal pokok (pertumbuhan ekonomi) 5,6%. Seperti diketahui sejak 2020 kuartal II-IV kita rata-rata tumbuh 1,3%-1,5% sehingga dengan 5,6% jika tambah 1,3% bisa capai 6,9%," ujar Airlangga, Rabu (5/5).
Keyakinan pemerintah ini pun kembali ditegaskan oleh Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha. Dia bilang pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 bisa tumbuh di kisaran 7%-8%.
"Kita optimistis di sekitar 7%-8% karena kuartal II-2020 kemarin negatif sangat dalam. Sekarang berbagai indikator mulai pulih, jadi untuk mencapai itu kami optimistis ke sana," ujarnya.