Pemerinta Provinsi Jawa Barat menggelar West Java Investment Summit (WJIS), yang merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat.
WJIS ini juga sebagai medium komunikasi pemerintah dengan investor diseluruh dunia, meningkatkan kinerja dan daya saing daerah dalam menjangkau investor, menciptakan persepsi positif investasi di Jabar, serta membuka akses pasar yang lebih luas, khususnya pada investor internasonal dan nasional.
“West Java Investment Summit ini merupakan agenda promosi tahunan yang sudah kita lakukan selama tiga tahun. Jadi event ini merupakan rangkuman dari seluruh event promosi yang telah kami lakukan sepanjang 2021 yang selama ini kami melaksanakannya secara virtual, kebanyakan. Kami menghimpun ada sekitar 17 bisnis meeting dengan para investor dari 15 negara dan WJIS ini juga bukan hanya proyek-proyek besar, tetapi juga proyek-proyek dari UMKM. WJIS ini juga merupakan puncak dari Awarding CiFest (Cinematography Festival) yang merupakan festival dari potensi investasi UMKM di Jawa Barat dan di WJIS ini akan ada penyerahan penghargaannya, sekaligus juga mempromosikan dari proyek-proyek UMKM yang diikuti seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat,” ungkap Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih pada Press Conference Road to WJIS, Senin (18/10).
Pada 2019 WJIS mengusung tema “Mendorong Pembangunan Infrastruktur dengan Skema Investasi KPBU” dengan proyek utama TPPAS Legok Nangka. Kemudian pada 2020 bertemakan “Pengembangan Kawasan Pembangunan di Jabar” dengan proyek Metropolitan Rebana di Subang, Ciayumajakuning.
Kali ini WJIS dilaksanakan pada 21-22 Oktober 2021 secara daring maupun luring akan mengusung tema “Navigating Post-Covid World: Investment Growth for Resilient West Java”. WJIS 2021 menargetkan 1500 investor dari berbagai negara dan pengusaha lokal dapat berpartisipasi.
“Tema ini diambil untuk memperlihatkan bagaimana ketangguhan Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan investasi diharapkan menjadi motor penggeraknya untuk pemulihan ekonomi di Jawa Barat,” ungkapnya.
WJIS dilaksanakan guna memberikan keuntungan dan persepsi positif investor, menjadikan provinsi ramah investasi dan destinasi utama investasi, serta dapat mewujudkan ekosistem investasi yang solid dibanding provinsi lain.
Hal ini bisa dilihat dari wujud proyek yang dilakukan pada WJIS tahun 2019 dan 2020. Pada WJIS 2019 dengan proyek TPPAS Legok Nangka, kini telah menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan dalam proses lelang.
Sedangkan proyek WJIS 2020, yaitu Metropolitan Rebana di Subang, Ciayumajakuning, kini telah memiliki regulasi berupa Peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2021.
“Promosi Rebana dengan ada MoU Signing dari tujuh kabupaten/kota yang ada di Rebana. Dan pada saat ini, alhamdullah, Rebana ini sudah mempunyai regulasi yang berupa Pergub. Ada dua Pergub dan bahkan sudah keluar Perpres-nya. Kami yakin ini akan lebih meyakinkan para investor bahwa kawasan Rebana itu merupakan kawasan destinasi investasi baru yang juga di support oleh pemerintah pusat. Dalam Perpres tersebut, Perpres 87 Tahun 2021 ini bukan hanya Rebana, tetapi juga kawasan investasi Jabar Selatan,” jelasnya.
Pada WJIS 2021 ini akan ada secara simbolis penyerahan Perpres dari pemerintah pusat kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat. Selain itu, WJIS kali ini akan ada penyerahan penghargaan kepada kabupaten/kota terhadap kinerjanya dalam merealisasikan investasi dan kepada pelaku usaha yang melaksanakan kewajibannya sebagai investor.
Tidak hanya itu, para pelaku UMKM juga akan diberikan penghargaan sebagai wujud keinginan Gubernur Jawa Barat yang tidak hanya ingin mengangkat proyek-proyek besar, namun juga proyek kecil seperti UMKM.
“Salah satu agenda nanti di West Java Investment Summit yang mungkin berbeda dari tahun kemarin adalah penyerahan Perpres dari pemerintah pusat kepada Jawa Barat yang nantikan disampaikan oleh Bapak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Kemenko Bidang Maritim Investasi, serta dari Setkab,” ucapnya.
Pada triwulan II, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat mencapai 6% dengan lebih dari 2% merupakan andil dari investasi. Lalu pada semester 1 ini, realisasi investasi yang didapat mencapai Rp72,5 triliun. Di mana ini mendapatkan posisi pertama di Indonesia, baik dalam segi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Jadi WJIS ini juga diharapkan menjadi titik awalnya pengembangan investasi baru,” ungkapnya.