Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, teknologi 5G smart mining di pertambangan PT Freeport Indonesia yang baru diluncurkan, dapat mencegah dan meminimalisasi risiko kecelakaan kerja.
Dengan teknologi tersebut, aktivitas pertambangan di bawah tanah dapat terpantau dengan kecerdasan buatan.
"Melalui teknologi 5G underground smart mining ini, segala aktivitas pertambangan di bawah tanah bisa dimonitor menggunakan kamera terhubung dengan kecerdasan buatan, dan mencegah serta meminimalisasi risiko kecelakaan kerja," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/9).
Selain mengurangi risiko kecelakaan kerja, Jokowi menyebut teknologi 5G smart mining juga diluncurkan untuk mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh, serta produktivitas pertambangan.
Indonesia tidak boleh tertinggal dan harus mampu bersaing di segala sektor yang semakin terdigitalisasi, termasuk pertambangan.
Pertambangan pun harus segera mengimplementasikan teknologi artificial intelligence, internet of things, machine learning, hingga big data guna mendukung operasional.
"Kita membutuhkan intervensi teknologi untuk memajukan sektor pertambangan yang umumnya seperti PT Freeport Indonesia ini berada di daerah-daerah terpencil, dan sulit terjangkau dengan tantangan geografis, dan konektivitas yang tidak mudah," ujar Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi menganggap peluncuran 5G smart mining hari ini, merupakan sebuah kemajuan karena teknologi ini baru pertama diterapkan di Asia Tenggara.
"Hari ini kita buktikan bahwa kita (Indonesia) telah bergerak lebih maju, dengan menerapkan 5G smart mining pertama di Asia Tenggara oleh PT Freeport Indonesia, yang didukung PT Telkomsel," tambahnya.
Dia yakin, teknologi tersebut akan membuat PT Freeport Indonesia semakin diperhitungkan di tingkat global, menghasilkan banyak sumber daya manusia yang berkualitas, serta berkontribusi pada industri pertambangan Indonesia.