Emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), menargetkan revenue atau pendapatan di kisaran low ke middle single digit sepanjang 2021.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan, selain pertumbuhan pendapatan, pihaknya juga berharap EBITDA perusahaan bisa stabil pada 2021.
"Kinerja Telkom kami cukup optimistis akan terus membaik, dengan revenue di low to mid single digit," kata Ririek dalam konferensi pers, Jumat (28/5).
Untuk mencapai target tersebut, Telkom menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 25% hingga 26% dari pendapatan Telkom di 2020. Sebagaimana diketahui, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp136,46 triliun pada Tahun Buku 2020.
"Jadi capex kami, seperti tahun-tahun sebelumnya 25%-26% dari revenue dan sebagian besar capex kami akan digunakan untuk mengembangkan jaringan," ujarnya.
Selain untuk mengembangkan jaringan, Ririek juga mengatakan capex emiten berkode saham TLKM ini juga akan digunakan untuk mengembangkan platform dan layanan jasa, serta menambah data center di beberapa lokasi.
Adapun pada 2020, TLKM mencatat total belanja modal sebesar Rp29,4 triliun atau 21,6% dari total pendapatan. Belanja modal tersebut digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya, dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital yang meliputi jaringan 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut, menara telekomunikasi, serta data center.