Kabar gembira bagi usaha menengah kecil mikro (UMKM), pemerintah berencana memprioritaskan UMKM untuk mendapatkan tender. Lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), proyek dengan rentang lelang senilai Rp2miliar hingga Rp14 miliar diprioritaskan untuk UMKM.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, ini bertujuan membuka peluang kerjasama BUMN dengan sektor swasta maupun pihak luar. Erick berharap tidak ada lagi BUMN yang akan mengikuti tender dari sesama BUMN.
"BUMN sama BUMN ikut tender di BUMN, padahal barangnya dari swasta juga. Itu yang tidak kami inginkan lagi," tutur Erick dalam acara Indonesia Moving Forward, Rabu (20/5).
Erick melanjutkan, banyak proyek dengan pihak swasta yang bisa disinergikan oleh BUMN, baik proyek berukuran medium maupun yang besar. Adapun saat ini pihaknya telah memetakan 30 BUMN yang diprioritaskan bekerjasama dengan UKM.
"Selalu saya tekankan, di lain pihak kita ngebersihin oknum-oknum, tapi jangan juga nanti kita berpartner dengan swasta malah merugikan BUMN terus. Ini kita enggak mau. Makanya harus transparan dan win-win," tuturnya.
Erick mencontohkan saat ini kolaborasi BUMN dengan pihak luar telah terjadi dalam pengintegrasian moda transportasi Jakarta. Kerjasama tersebut terjadi antara BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan PT MRT Jakarta yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) beberapa waktu yang lalu.
Sedangkan untuk proyek kolaborasi dengan swasta ke depannya, Erick menyebut pengembangan pelabuhan Benoa, Bali, untuk wisata cruise dan yacht bisa dilakukan dengan berkolaborasi bersama pihak swasta.
Selain itu, Erick mengatakan, BUMN PT Sarinah juga akan berkolaborasi dengan desainer UKM, untuk mengkuratorkan barang mereka di Sarinah. Sarinah menurut Erick akan menjadi tempat trading dan pelatihan ke depannya.