Colliers International memperkirakan tingkat hunian hotel di Jakarta akan mencapai 58% hingga akhir tahun 2019 setelah terjadi pelambatan kinerja di sektor ini pada semester I-2019.
Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan pasar hotel di Jakarta kembali bergairah pada kuartal III-2019 dengan tingkat okupansi sebesar 57%.
"Hotel di Jakarta membutuhkan stimulus dari kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE)," kata Ferry di Jakarta, Rabu (9/10).
Ferry pun mengatakan tipikal hotel di Jakarta akan terpengaruh oleh event yang bisa mendongkrak tingkat hunian. Ferry mencontohkan, pada 2018 ketika Asian Games digelar di Jakarta, tingkat okupansi hotel berada di atas rata-rata tahun sebelumnya.
Sementara untuk tahun 2019 ini, meskipun bisnis hotel lebih menantang akibat dari naiknya tensi politik, kinerja hotel masih terbilang cukup baik.
"Setelah bulan puasa dan Lebaran di kuartal II-2019, okupansi hotel mulai naik di bulan Juli. Aktivitas dari korporasi maupun pemerintah mencapai puncaknya pada periode ini," ujar Ferry.
Ferry pun menilai, dengan tiadanya event besar lagi seperti Asian Games, pengelola hotel akan bersaing untuk menambah pendapatan mereka dari pos lain seperti penjualan jamuan makan untuk ruangan rapat dan dari pos makanan dan minuman.
Colliers memperkirakan hingga akhir 2019, akan ada 2.190 kamar yang siap dioperasikan hotel-hotel di Jakarta. Pada tahun 2023, Colliers memperkirakan akan ada tambahan sejumlah 3.238 kamar hotel baru di Jakarta.