close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menepis pernyataan cawapres Sandiaga Uno yang menyebut daya beli melemah. / Antara Foto
icon caption
Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menepis pernyataan cawapres Sandiaga Uno yang menyebut daya beli melemah. / Antara Foto
Bisnis
Selasa, 02 April 2019 07:10

Tepis Sandiaga Uno, BPS sebut daya beli masyarakat tak lemah

Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menepis pernyataan cawapres Sandiaga Uno yang menyebut daya beli melemah.
swipe

Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menepis pernyataan cawapres Sandiaga Uno yang menyebut daya beli melemah.

Kepala BPS Suhariyanto memastikan tingkat inflasi nasional yang rendah pada awal tahun bukan berarti daya beli masyarakat saat ini sedang menurun.

"Daya beli tidak turun," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (1/4).

Ia menjelaskan salah satu indikator daya beli masyarakat masih terjaga terlihat dari inflasi inti yang masih tinggi pada Maret 2019 yaitu sebesar 0,16%.

"Inflasi inti dipengaruhi oleh kenaikan tarif kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, dan emas perhiasan," ujarnya.

Tarif kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, maupun emas perhiasan, pada periode ini menyumbang andil inflasi masing-masing 0,01%.

Selain itu, komponen harga diatur pemerintah juga mengalami inflasi tipis 0,08% karena tarif angkutan udara masih mengalami kenaikan.

Tingginya tarif angkutan udara, yang menyumbang andil inflasi 0,03% di Maret 2019, telah menjadi salah satu pemicu inflasi sejak November 2018.

Meski demikian harga-harga kebutuhan pangan yang turun menjadi penyebab bahan makanan tercatat deflasi 0,02%.

"Kelompok bahan makanan, meski ada yang mengalami kenaikan harga, menyumbang deflasi dan tidak memberikan sumbangan kepada inflasi secara keseluruhan pada Maret 2019," katanya.

Oleh karena itu, inflasi yang terjaga merupakan keberhasilan pemerintah dalam mengawal pergerakan harga terutama bahan pangan, tarif listrik, maupun harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Tarif listrik maupun harga BBM yang mengalami penyesuaian sejak awal Maret 2019, bahkan telah memberikan andil terhadap deflasi masing-masing sebesar 0,01%. 

Memang, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno kerap melontarkan pernyataan bahwa daya beli masyarakat menurun. Sandi juga menyebut harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi. (Ant).

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan