close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemerintah akan terus menjaga kepercayaan investor dari dampak aksi teror bom yang terjadi di Surabaya agar momentum pertumbuhan ekonomi tidak terganggu. / Istimewa
icon caption
Pemerintah akan terus menjaga kepercayaan investor dari dampak aksi teror bom yang terjadi di Surabaya agar momentum pertumbuhan ekonomi tidak terganggu. / Istimewa
Bisnis
Senin, 14 Mei 2018 18:45

Teror bom Surabaya tak berdampak pada pasar saham

Aksi teror bom secara sporadis yang terjadi di tiga lokasi di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur tidak berdampak pada pasar saham dan keuangan
swipe

Aksi teror bom secara sporadis yang terjadi di tiga lokasi di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur tidak berdampak pada pasar saham dan keuangan.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan aksi teror bom di Jawa Timur tidak berdampak pada pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG). Belajar dari pengalaman terjadinya teror bom Thamrin pada 2016, lantai bursa masih kokoh.

"Kepada seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal," ujarnya dilansir Antara, Senin (14/5).

Dia mencontohkan dampak pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal. Saat itu, IHSG sempat terkoreksi 77,86 poin atau 1,72% di level 4.459,32 poin.

Kendati demikian, lanjut dia, koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53% dan keesokan harinya justru menguat 0,24%.

"Itu menunjukkan investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi," paparnya.

Pada perdagangan awal pekan, Senin (14/5), IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,16% sebesar 9,67 poin ke level 5.947,15 dari akhir pekan sebelumnya 5.956,83. 

Perdagangan sepanjang hari mencapai 8,47 miliar saham ditransaksikan dengan nilai Rp8,6 triliun. Kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp6.637 triliun.

Koreksi tipis IHSG ditekan oleh sektor infrastruktur yang turun 1,77% dan agribisnis terkoreksi 1,61%. Tekanan ditahan oleh sektor consumer yang naik 0,25% dan perdagangan naik 0,33%.

Investor asing masih melepas portofolio pada perdagangan awal pekan. Pelaku pasar asing mencatat aksi jual saham bersih senilai Rp208,04 miliar dan mempertebal capaian net sell sejak awal tahun menjadi Rp37,82 triliun.

Dampak pada ekonomi

Sementara itu, pemerintah akan terus menjaga kepercayaan investor dari dampak aksi teror bom yang terjadi di Surabaya agar momentum pertumbuhan ekonomi tidak terganggu.

"Tentu kita berkepentingan untuk tidak membiarkan suatu serangan teror itu kemudian menghilangkan kepercayaan dan persepsi positif terhadap ekonomi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta.

Sri Mulyani mengatakan kegiatan ekonomi masyarakat saat ini sedang meningkat seiring dengan membaiknya kinerja konsumsi rumah tangga, investasi maupun ekspor yang tercatat tumbuh positif pada triwulan I-2018.

Untuk itu, pemerintah akan terus berkomunikasi dengan para investor maupun pelaku pasar bahwa kebijakan yang ada saat ini telah memperkuat pondasi ekonomi agar tidak rentan terhadap gangguan internal maupun eksternal.

"Kita menjaga momentum dari pertumbuhan ekonomi kita yang sekarang ini sedang menguat. Kita jaga seluruh policy untuk dapat meningkatkan investor, ekspor dan daya beli masyarakat," ujar Sri Mulyani.

Terpisah, Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro, menilai sejumlah aksi teror yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, tidak akan terlalu memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kejadian tersebut sangat disesalkan terjadi. Saya percaya masyarakat di Indonesia sudah matang dan hal itu tidak akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang kami prediksikan memang akan terjadi peningkatan," kata Rino usai temu media di Jakarta.

Rino menilai aksi teror tersebut tidak akan menimbulkan kemunduran (setback). Ia juga optimistis terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang baik. "Bagi para pelaku usaha, harus resilient terhadap ini," kata dia.

Sebelumnya, serangan teror bom melanda tiga gereja berbeda di Surabaya pada Minggu pagi (13/5), yaitu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di wilayah Ngagel, kemudian GKI Wonokromo Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuno.

Kemudian, pada Minggu malam, sekitar pukul 20.00 WIB bom meledak di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo. Kejadian serupa terjadi pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, pada Senin pagi (14/5).

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan