close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerja mengolah bahan tanaman herbal khas Dayak di rumahnya di Jalan Bengaris, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (17/4/2020). Foto Antara/Makna Zaezar/wsj.
icon caption
Pekerja mengolah bahan tanaman herbal khas Dayak di rumahnya di Jalan Bengaris, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (17/4/2020). Foto Antara/Makna Zaezar/wsj.
Bisnis
Jumat, 15 Mei 2020 10:52

Tersengat Covid-19, ekspor RI turun 13,33% dalam satu bulan

Penurunan ekspor kendaraan bermotor roda empat atau lebih menjadi salah satu pemicu turunnya ekspor April 2020.
swipe

Pandemi Covid-19 memukul ekspor Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia turun 13,33% hanya dalam waktu satu bulan. 

Pada Maret 2020, ekspor Indonesia tercatat sebesar US$14,067,9 miliar. Angka ini susut  menjadi US$12,193,3 miliar pada April 2020.

"Ekspor Indonesia pada April 2020 menurun 13,33% dibanding Maret 2020," kata kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam video conference, Jumat (15/5).

Penurunan ekspor April 2020 dibanding Maret 2020 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas 13,66%, yaitu dari US$13,414 miliar menjadi US$11,582 miliar.

Semua sektor ekspor nonmigas tercatat mengalami penurunan. Ekspor produk industri pengolahan turun 12,26% yang disumbang oleh penurunan ekspor kendaraan bermotor roda empat atau lebih. BPS mencatat ekspor kendaraan dan bagiannya turun dalam hingga 56,92% menjadi US$373,4 juta pada April 2020 ketimbang Maret 2020. 

Demikian juga ekspor produk pertanian yang turun 9,82% disumbang oleh penurunan ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah. Ekspor produk pertambangan dan lainnya juga 22,11% disebabkan oleh menurunnya ekspor batubara.

Penurunan ekspor nonmigas April 2020 jika dibandingkan dengan Maret 2020 terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama, yaitu India US$358,2 juta (38,42%), Amerika Serikat US$271,1 juta (17,32%), Malaysia US$179,6 juta (29,31%), Thailand US$146,7 juta (30,85%), Singapura US$113,0 juta (12,33%), Jepang US$100,3 juta (8,78%), Jerman US$67,2 juta (27,65%), Italia US$12,9 juta (8,17%), dan Korea Selatan US$3,6 juta (0,71%).

Sementara itu, ekspor migas turun 6,55% dari US$653,3 juta menjadi US$610,5 juta. Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 1,81% menjadi US$97,0 juta dan ekspor minyak mentah turun 100,00% karena tidak ada ekspor. Untuk ekspor gas naik 2,15% menjadi US$513,5 juta.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-April 2020 mencapai US$53,95 miliar atau naik 0,44% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor kumulatif nonmigas mencapai US$51,07 miliar atau meningkat 3,19%.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-April 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$8,97 miliar (16,63%), diikuti Jawa Timur US$6,72 miliar (12,45%) dan Kalimantan Timur US$4,99 miliar (9,24%).

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan