Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mengaplikasikan alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni GeNose C19, di bandara-bandara di Indonesia.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, rencana tersebut diambil setelah mendapat masukan dari para pelaku di sektor transportasi udara, pascamelihat pengaplikasian alat tersebut di stasiun kereta api.
"Saat ini teman-teman dari sektor udara menginginkan penggunaan GeNose C19," katanya dalam video conference, Selasa (23/2).
Dia menjelaskan, amino masyarakat terhadap alat screening Covid-19 buatan anak bangsa tersebut sangat tinggi
Pemerintah telah menempatkan alat tersebut di delapan stasiun kereta api dan rencananya akan ditingkatkan hingga ke 44 stasiun di seluruh Indonesia.
"Kami sudah melakukan penggunaan GeNose di banyak stasiun, yaitu delapan stasiun dan akan dikembangkan sampai 44 stasiun," ujarnya.
Namun demikian, dia menyampaikan akan terus meninjau ulang penggunaan alat tersebut di stasiun. Dus, dapat digunakan dengan lebih sempurna di bandara-bandara di Indonesia.
"Tentu kami melakukannya dengan hati-hati. Saya pikir yang dilakukan pada sektor kereta api ini baik sekali untuk dijadikan penyempurnaan cara mekanisme dan juga SOP-nya (standar operasional prosedur)," ucap Budi.